Mohon tunggu...
Meisy setiawati
Meisy setiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - pasti mati

Sami'na Wa Atho'na

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perempuan Tidak Harus Berpendidikan, Benarkah?

20 Oktober 2021   08:39 Diperbarui: 20 Oktober 2021   09:42 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan tidak harus berpendidikan tinggi, benar kah? : pinterest.com

Tidak sedikit dari masyarakat berpikir bahwa seorang perempuan itu tidak perlu berpendidikan tinggi, toh nanti juga akan berakhir di sumur, dapur, kasur. Lalu, apakah bermodal cantik saja sudah cukup?


Perempuan tidak hanya sekedar cantik dan feminim, tetapi juga harus pintar dan cerdas. Al Ummu Madrasatul Ula, Ibu adalah madrasah utama anak-anaknya. Sebelum si anak belajar ke mana-mana, ia akan lebih banyak belajar dari ibu nya.


Jika seorang ibu tidak berpendidikan, bagaimana ia akan mengajarkan anaknya nanti. Sebenarnya perempuan itu fleksibel (serba bisa), bisa di dapur, bisa menjadi guru, bisa menjadi istri, bisa menjadi ibu, dan masih banyak lagi.


Sebagai perempuan yang lahir dari rahim budaya Jawa, pendidikan tidak menjadi hal pokok bagi perempuan. Hal ini terjadi karena budaya Jawa memegang erat konsep patriarki sehingga kedudukan antara laki-laki dan perempuan memiliki tugas dan perannya masing-masing termasuk masalah pendidikan.


Perempuan akan memberi pengaruh kepada masyarakat jika ia lebih kritis, supaya sadar kalau dia ditindas, dan tidak mudah untuk dibodohi. Seperti ungkapan yang pernah disampaikan oleh Dr. Fahruddin Faiz, bahwa di balik laki-laki sukses, pasti ada perempuan yang tangguh.

Menurut R. A. Kartini, hal itu akan mungkin terjadi jika perempuan berpendidikan.  Satu-satunya cara untuk menaikkan level perempuan setara dengan laki-laki yang pertama adalah pendidikan.

Apakah perempuan tidak boleh berpendidikan tinggi? Jawabannya adalah sangat boleh. Karena semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin cerdas dalam menyikapi hidupnya, semakin akan maju peradaban.

Katanya Socrates : semakin banyak pengetahuan orang, pasti akan semakin bijaksana. "Semakin luas wawasannya, semakin bijaksana tindakannya".
Contoh nya dalam masa SMA, dengan masa kuliah. Ketika di masa SMA, kita lebih ke bertanya secukupnya. Tetapi ketika di masa kuliah, semua pertanyaan dan semua rasa keingintahuan memang harus di pertanyakan dan disampaikan. Karena ilmu Allah SWT itu luas, tidak hanya soal melulu akidah dan tauhid, tetapi juga soal akhlak dan pendidikan.

*)Oleh: Meisy Setiawati, Mahasiswi IAIN PONTIANAK

*)Tulisan ini saya kumpulkan dari pendapat di lingkungan saya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun