Mohon tunggu...
Meisy Pratiwi
Meisy Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sumatera Utara

Library Science'17

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Peran dan Inovasi Perpustakaan di Tengah Pandemi Covid-19

10 Agustus 2020   14:47 Diperbarui: 10 Agustus 2020   14:55 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

China pertama kali mengumumkan pada 4 Januari 2020 khususnya di Kota Wuhan tentang terpaparnya puluhan orang dengan virus Corona (Covid-19) yang disebabkan oleh SARS-Co-V-2 sebuah virus jenis baru, kemudian virus ini menyebar hampir keseluruh belahan dunia. Banyak negara mengambil kebijakan lockdown, menutup perbatasan dan melarang warganya berada di luar rumah dengan harapan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.

Dampak yang ditimbulkan pun luar biasa mulai dari sekolah yang diliburkan hingga waktu yang belum pasti, pekerja dan mahasiswa yang mau tidak mau harus melakukan kegiatan melalui online atau Work From Home (WfH), sebagian besar pabrik ditutup yang mengakibatkan pekerjanya di PHK, bahkan sektor pariwisata hampir lumpuh total setelah beberapa negara melarang warganya untuk masuk ataupun keluar dari negaranya, serta para muda-mudi hingga tua yang akan memfokuskan dirinya pada media berita melalui televisi, media sosial maupun media online lainnya. Masyarakat juga akan menggunakan waktunya untuk berselancar informasi di internet dan media komunikasi seperti WhatsApp, Telegram, Facebook, Twitter dan Instagram. Satu tempat yang pastinya ikut terdampak adalah perpustakaan. Apapun jenis perpustakaan itu dan dimana pun tempatnya, mungkin saat ini tidak lagi membuka pintunya untuk memberikan layanan, khususnya peminjaman dan pengembalian koleksi.

Namun demikian perpustakaan tetaplah perpustakaan yang menjadi wadah atau lembaga yang senantiasa menerangi masyarakat dengan ilmu pengetahuan dan informasi. Lembaga internasional di bidang perpustakaan yaitu IFLA (International Federation of Library and Institutions) telah mengeluarkan pedoman bagi perpustakaan seluruh dunia untuk bisa memberikan layanan selama masa pandemi berlangsung (IFLA, 2020). Maka di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan berarti bagi perpustakaan dengan memanfaatkan sarana IT. Sesuai dengan teori Ranganathan, libray is growing organism artinya perpustakaan merupakan organisasi yang selalu berkembang. Salah satu upaya untuk mengembangkannya ialah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang pesat.

Ketika orang-orang melakukan social distancing, perpustakaan sebaliknya, masa ini dapat dijadikan sebagai usaha untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Semua perpustakaan bergerak bersama saling berbagi koleksi yang dimilikinya. Seperti perpustakaan nasional RI dengan iPusnas dan e-resources nya, perpustakaan umum dan perpustakaan perguruan tinggi dengan repositorinya dan masing-masing telah menyediakan beragam ilmu pengetahuan serta informasi bagi siapa saja yang menginginkannya, dan masih banyak lagi media-media online lainnya yang menghimpun informasi dan ilmu pengetahuan.

Ada beberapa perubahan yang harus dilakukan perpustakaan di masa pandemi Covid-19 diantaranya learning style, learning behavior, memahami dan memenuhi kebutuhan pemustaka yang berubah, mengelola perpustakaan secara disruptif, serta mendesain perpustakaan dengan model baru.

Oleh karena itu peran perpustakaan dan pustakawan sangat penting di situasi saat ini diantaranya yakni bagaimana pemustaka dapat diarahkan ke sumber-sumber ilmu pengetahuan yang dapat mereka manfaatkan untuk mengerjakan tugas kuliahnya, menambah wawasan, membuat artikel jurnal atau buku, mengisi waktu luang, ataupun sebagai penyeimbang berita tentang Covid-19 yang sering simpang siur kebenarannya saat diterima di smartphone masing-masing.

Menurut Putut Suharso, dkk. dalam jurnalnya yang berjudul “Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”, ada 2 peluang yang dapat dilakukan perpustakaan dalam memberikan layanan di tengah pandemi Covid-19 ini. Pertama, Promosi perpustakaan. Di kondisi saat ini, keberadaan perpustakaan banyak diincar masyarakat khususnya mahasiswa yang membutuhkannya untuk mencari sumber informasi. Dalam melakukan promosi, perpustakaan membutuhkan situs web guna memperkenalkan informasi dan layanan apa saja yang ada di perpustakaan tersebut. Karena, mayoritas pemustaka juga lebih sering melakukan pencarian informasi secara lintas platform website database sehingga informasi yang didapat semakin luas.  Selain itu, esksitensi perpustakaan juga dapat meningkat dengan melakukan kegiatan seperti webinar, diskusi online, dan menyediakan layanan yang berbasis digital. Dengan adanya promosi perpustakaan yang dilakukan secara online dapat menambah eksistensi perpustakaan fisik di tengah masyarakat. Kedua, peningkatan kualitas. Perpustakaan dapat memperbaiki kualitas sistem layanannya yang manual beralih menjadi sistem layanan digital agar pengguna dapat merasakan kemudahan akses dan pengoperasiannya. Perbaikan kualitas yang dimaksud ialah dapat dilakukan dengan cara membangun website yang well-designed.

Dari dua peluang di atas, maka perpustakaan dapat menciptakan suatu inovasi baru dalam rangka mencapai tujuannya. Beberapa inovasi yang dapat dilakukan oleh perpustakaan diantaranya:

1) Memberikan informasi yang penting dan akurat terkait berita Covid-19

Penerapan konsep university digital library, baik di Indonesia maupun di luar negeri dapat memaksimalkan kemampuan komunikasi informasinya dalam mengembangkan inovasi ini. Misalnya melakukan update kasus Covid-19 seperti jumlah kasus kematian dan terpapar, memberikan video yang disalurkan  ke link youtube atau berita online yang kredibillitas isinya terjamin, misalnya cara pencegahan dan pentingnya melakukan sosial distancing. Selain itu, perpustakaan juga dapat menyediakan tulisan –tulisan ilmiah atau riset terkait Covid-19. Beberapa perpustakaan yang telah memberikan informasi penting tersebut seperti Perpustakaan Poltekkes melalui website http://library.poltekkes-smg.ac.id/Covid-19/public/ yang memberikan literasi kesehatan dengan memberikan berita update kasus Covid-19. Selain itu perpustakaan luar negeri juga telah banyak memberikan informasi terkait penerapan dan layanan baru. Seperti perpustakaan digital milik University of Cambridge melalukan inovasi dengan menyediakan artikel penelitian dan pertanyaan seputar Covid-19. Pemustaka dapat mengaksesnya memalui link website https://www.lib.ca.ac.uk/.

2) Menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun