Mohon tunggu...
Meisya Tantri Girsang
Meisya Tantri Girsang Mohon Tunggu... Jurnalis - Just me :)

Hello everyone i am an international relations student college ✌️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Brexit terhadap Perekonomian Global

18 Januari 2021   01:00 Diperbarui: 18 Januari 2021   01:01 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Britania Raya merupakan wilayah terbesar yang berada di kepulauan Inggris dengan luas wilayah sebesar 242495 Km2. Britania Raya juga dijadikan sebagai rumah dari negara-negara seperti Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Inggris merupakan negara yang memiliki wilayah terbesar di Britani Raya dengan perekonomiannya yang maju seta berorientasi pada sektor perdagangan. Pada sektor perdagangannya Inggris menerapkan sistem ekonomi pasar campuran, yaitu mengikuti sebagian besar prinsip-prinsip dari pasar bebas, namun tetap mempertahankan infrastruktur dan kesejahteraan sosial.

Inggris merupakan negara posisi kelima dengan perekonomian terbesar di dunia berdasarkan nominal PDB nya. Inggris juga menempati peringkat tertinggi berdasarkan komoditas ekspor dan impornya berupa barang manufaktur, mesin, bahan bakar, dan masih banyak lagi. Inggris yang masuk kedalam keanggotaan Uni Eropa untuk memulihkan dan memperkuat perekonomiannya mengeluarkan refrendum untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa pada tanggal 23 Juni 2016 dengan tenggat waktu hingga empat kali lamanya. Namun setelah mngeluarkan hasil refrendum yang menyatakan Inggris (Britania Raya) keluar dari keanggotaan Uni Eropa dengan masa transisi kurang lebih sekitar 11 bulan. Dalam masa transisinya, Inggris masih tetap mencari solusi dan kesepakatan terbaik dengan Uni Eropa serta tetap menjalankan kewajibannya untuk mematuhi kebijakan dan pengadilan yang sudah ditetapkan oleh Uni Eropa.

Sebagai tambahan, pasca Brexit terjadinya penurunan perdana menteri Inggris yakni Boris Johnson. Setelah dilakukannya pemilihan dan dilantiknya Theresa May sebagai perdana menteri Inggris yang baru membuat Theresa mendapat dorongan dari masyarakat untuk dapat menyelesaikan masalah terkait Brexit. Pada masa pemerintahan Boris Jhonson pasca terjadinya Brexit sebelumnya, perdana menteri Inggris tersebut mengusulkan kebijakan untuk tetap menjalin kerjasama dengan Uni Eropa. Namun setelah naiknya perdana menteri baru Inggris yakni Theresa May, beliau mengusulkan kebijakan agar pasukan Inggris ikut bergabung dalam militer Amerika Serikat dan Perancis untuk bersama-sama memerangi rezim Bashar Al Asaad di Suriah. Selain itu juga usulan kedua dari perdana menteri Inggris yakni agar inggris tidak berhubungan lagi dengan Uni Eropa.

Pengaruh Brexit terhadap ASEAN dan sekitarnya

Inggris yang merupakan negara yang perekonomiannya maju menimbulkan pengaruh besar pada perekonomian skala global pasca terjadinya Brexit sehingga perekonomian dunia menjadi tergoncang. Menurut sebuah penelitian oleh Institute Development Jerman, pengaruh Inggris keluar dari Uni Eropa diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya bencana kemiskinan setidaknya 1,7 juta orang terutama di negara berkembang. Hal ini dikarenakan banyaknya negara-negara berkembang yang bergantung pada Inggris mengingat banyaknya perusahaan yang telah berinvestasi dan melakukan kesepakatan perdagangan dengan Inggris namun tetap bergantung pada perdagangan Uni Eropa. 

Pengaruh terhadap Uni Eropa, setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa membuat Uni Eropa cenderung menjadi deglobalisasi dimana hal iini merupaka proses berkurangnya saling ketergantungan dan integrasi antara unit-unit tertentu diselutuh dunia. Selain itu pembebasan Inggris dari Uni Eropa mengakibatkan undang-undang di Uni Eropa lebih bersifat homogen terutama bagi negara yang memiliki sistem civil laws. Selain itu lalu lintas perdagangan internasional, tenaga kerja, pelajar dan lain sebagainya menjadi terganggu dikarenakan sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa, warga Inggris bebas bepergian ke benua Eropa tanpa visa, namun setelah keluarnya Inggris warga Inggris tidak dapat bepergian ke benua Eropa tanpa visa sehingga hal ini menyebabkan sulitnya modal, barang, ataupun jasa untuk bisa masuk ke Eropa. Dari hal ini saja dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Uni Eropa maupun di Inggris . Pengaruh terhadap ASEAN dan wilayah sekitar, karena terjadinya Brexit beberapa negara ASEAN yang bergantung kepada Inggris mengalami kerugian. Contohnya negara Kamboja yang mengalami kerugian sekitar 7,7% karena Inggris yang melepas ekspornya, hal ini dikarenakan ketika Inggris keluar dari Uni Eropa maka Inggris akan sulit untuk mengakses pasar Internasional. 

Daftar pustaka

Pengertian Britania raya dan Inggris :

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4151937/mengulik-beda-inggris-raya-britania-raya-dan-inggris

Perekonomian Inggris dan Britania Raya :

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Britania_Raya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun