Mohon tunggu...
Nur Aini Meisya Putri
Nur Aini Meisya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana (S1) Keperawatan FKp Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

MLFF Ditentang, Teknologi yang Terlalu Pesat atau Masyarakat yang Kurang Siap?

10 Juni 2022   17:30 Diperbarui: 10 Juni 2022   17:52 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Semua kalangan masyarakat di Indonesia kini pasti menyadari akan perkembangan teknologi yang kian pesat. Tak ingin tertinggal oleh negara lain, banyak hal di Indonesia kini dialihkan menggunakan sistem elektronik. 

Salah satu yang menimbulkan pertentangan di kalangan masyarakat ialah penerapan MLFF (Multi Lane Free Flow) yang direncanakan untuk tahun 2023. MLFF ini akan menggantikan e-toll karena penggunaannya cukup melalui aplikasi Cantas yang dipasang pada Smartphone. 

Teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) digunakan pada MLFF untuk membaca pergerakan kendaraan serta melalukan kalkulasi tarif. 

Saldo e-money yang terdapat pada aplikasi akan otomatis terpotong saat kendaraan melewati pintu tol. Dengan begitu, pengguna jalan tol tidak akan menemui gardu tol lagi melainkan hanya ruas jalan multilane biasa, sehingga tidak ada lagi kemacetan atau hambatan akibat mengantre untuk melakukan pembayaran.

Berdasarkan cara kerja sistem, tentunya MLFF ini memberikan kemudahan dan efisiensi kepada pengguna jalan tol. Akan tetapi, banyak pengguna Twitter yang menciak tidak setuju mengenai diterapkannya MLFF. Mereka bersuara mengenai sulitnya penggunaan MLFF bagi para supir yang gaptek.

“Supir supir yang gaptek + penghasilan pas2an makin menderita aja nih, pake e-tol aja masih banyak yang linglung” ujar salah satu pengguna Twitter pada akun @taxidoel

Selain itu, masyarakat khawatir akan supir yang terkendala secara finansial dan tidak memiliki Smartphone ataupun perangkat yang mendukung penggunaan MLFF ini. Terlebih lagi banyak orang tua yang gaptek atau tidak mengenal perkembangan teknologi di Indonesia. 

Hal ini menunjukkan kurang siapnya masyarakat menghadapi kemajuan teknologi. Kesiapan masyarakat ini tentunya juga harus dipertimbangkan oleh pemerintah untuk menerapkan MLFF di Indonesia, sehingga semua masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat kemudahan dan efisiensi dari kebijakan baru tersebut. 

Selain itu, informasi mengenai MLFF yang berterbangan di media sosial ini masih belum tergambar jelas, sehingga banyak menuai kesalah pahaman bagi masyarakat. 

Oleh karena itu, diperlukan penyampaian lebih lanjut mengenai MLFF atau hal-hal yang memanfaatkan perkembangan teknologi pada kalangan masyarakat dengan bentuk atau bahasa yang mudah dipahami.

Sama seperti awal diumumkannya penggunaan e-toll lima tahun silam, pemanfaatan kemajuan teknologi yang asing di telinga masyarakat menuai banyak kontra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun