Mohon tunggu...
Meishiana Tirtana
Meishiana Tirtana Mohon Tunggu... Penulis - Writing is part of my life.

Media Relations Team

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UPH Jadi Host National Round Philip C Jessup International Law Moot Court Competition

12 Februari 2019   09:48 Diperbarui: 6 Maret 2019   16:43 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kompetisi dalam National Round - Philip C. Jessup Law Moot Court|Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi

Untuk yang sudah wara-wiri di dunia Hukum terutama bagi mahasiswa dari Fakultas Hukum, pastinya sudah tidak asing lagi dengan kompetisi bergengsi ini. Philip C. Jessup Law Moot Court yang dapat membawa perwakilan mahasiswa FH dari Indonesia berkompetisi dalam ajang berlevel internasional di Washington D.C.  Namun sebelum melaju ke babak internasional, setiap negara yang ingin ikut serta wajib mengadakan putaran nasional (National Round), begitu juga Indonesia. Kali ini giliran Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH UPH) yang berhasil menjadi Host atau tuan rumah ajang besar ini.

Berlangsung pada 1-3 Februari 2019 National Round Philip C. Jessup National Round Law Moot Court ini dilaksanakan. Dengan membuat dobrakan FH UPH yang bersanding dengan Universitas Padjajaran sebagai wakil pelaksana, mengadakan acara pembuka di Kementrian Luar Negeri Indonesia dengan menghadirkan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Dr. Ir. Damos Dumoli Agusman, S.H., M.A. yang membahas mengenai seputar hukum internasional. 

"Learning Experience. Ini kunci ide pelaksanaan acara besar ini. Kami tidak mau setiap peserta pertandingan maupun para observer yang bergabung hanya mengikuti dan melihat pertandingan. Tapi kami mau, kita semua yang ada dalam kegiatan ini mendapatkan suatu wawasan global melalui seminar yang langsung diberikan Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional," Jelas Tiffany Revilia Jonan Mahasiswa FH UPH 2016, sebagai ketua komite pelaksana (National Administrator).

FH UPH patut berbangga menjadi host acara di tahun 2019 ini. Hal ini juga diakui oleh Athalia Soemarko Director of ISIL (Indonesian Society of International Law).

"Jadi host dalam pelaksanaan Jessup National Round ini pastinya harus melalui serangkaian tahapan, UPH berhasil melaluinya. Mulai dari tahap awal dimana setiap universitas yang ingin menjadi ketua pelaksana harus memajukan proposal, kemudian setiap perwakilan harus melalui interview. Dari seluruh tahapan, UPH terlihat matang. ISIL menilai kematangan suatu universitas dari  nama-nama yang diajukan fakultas sebagai calon national administrator dan core team, pernah mengikuti Jessup sebelumnya. Tiffany sebagai national administrator dan core team dinilai memiliki aspek ini sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya akan jelas arahnya. Selain itu ISIL meminta visi setiap calon apa yang mau dibuat dan berbeda. Ini sudah dibuktikan oleh Tiffany dan tim dengan membuat opening di Kemlu," Jelas Athalia. 

Selain menggadangkan aspek Learning Experience, tahun ini Tiffany dan seluruh tim berhasil mengumpulkan Observer dengan jumlah terbanyak dibanding tahun lalu. Menambahkan penjelasan Irsan dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran 2015 memberi penjelasan mengenai observer. 

"2019 jadi tahun dengan jumlah observer terbanyak dibanding tahun sebelumnya, sebanyak 80 observer dari 17 universitas. Observer sendiri beda dengan competitor, observer yang datang tidak berkompetisi melainkan melakukan pengamatan. Biasanya observer merupakan partisipan yang belum pernah mengikuti kompetisi Jessup, sehingga harapannya di tahun berikutnya mereka dapat menjadi competitor," jelas Irsan.

The Philip C. Jessup International Round sendiri merupakan kompetisi bergengsi di Indonesia. Dengan perbandingan 1:8, setiap tahunnya Indonesia berhak mengirimkan 2 juara dari National Round sebagai perwakilan Indonesia menuju international round di Washington DC. Tahun ini dengan mengambil isu utama 'Cultural Rights' sebagai tema, maka dari  20 peserta yang ikut serta berkompetisi; membuat Indonesia berhak mengirimkan 2 perwakilan. 

Setelah melalui proses kompetisi maka  Universitas Indonesia berhasil jadi  Juara 1 dan Universitas Airlangga sebagai Juara ke-2; serta Universitas Diponegoro sebagai Exhibition Team. Kedua tim ini berhak mewakili Indonesia pada The Philip C. Jessup International Round di Washington DC pada 31 Maret -- 6 April 2019. Selain kedua pemenang ini pada National Round ini, FH UPH juga patut bersyukur dapat meraih penghargaan di kesempatan ini yaitu meraih penghargaan 'Second Best Combined Memorial'  dan juga peraih ranking 4 dan 7 'Best Oralist'  yang diperoleh Agnes Amelia Guntara dan Manika Jashan Sadarangani.  (mt)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun