Mohon tunggu...
Meishiana Tirtana
Meishiana Tirtana Mohon Tunggu... Penulis - Writing is part of my life.

Media Relations Team

Selanjutnya

Tutup

Hukum

DARE FH UPH, Komunitas Mahasiswa yang Melatih Skill Berdebat dan Beragumen

18 September 2018   16:09 Diperbarui: 18 September 2018   16:24 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ka-ki) Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR Tifatul Sembiring, Prof. Hendrawan Supratikno bersama Tim DARE UPH Jessica Penny (2015), Ridwan Khoerudin (2016), Monica Tjahjono (2015), Natasya Gabriela (2016), Qyrana Qynasih (2017), dan Martin Hutabarat, Rambe Kamarul Zaman, serta Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono/dokpri

Aspek Hukum di Indonesia tentunya akan selalu menjadi bagian penting bagi Indonesia dan diperlukan di aspek kehidupan berkebangsaan. Untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang yang berkualitas yang lahir dari hasil didikan suatu institusi pendidikan. Inilah yang disasar UPH melalui Fakultas Hukum, dimana berkeinginan untuk mendorong para lulusan untuk memiliki kualitas sebagai seorang praktisi hukum dengan beragam skill. Salah satunya juga kemampuan berebat untuk mempertahankan suatu argumen dengan cara yang benar melalui komunitas DARE UPH.

DARE (Debate and Research Community), Komunitas dari FH UPH merupakan salah satu  komunitas mahasiswa yang mendorong mahasiswa untuk melatih skill berdebat. Bagaimna mahasiswa mampu menyampaikan pendapat sekaligus mempertahankannya dengan cara yang baik.

Tidak hanya menjadi media latihan, bahkan DARE UPH juga beberapa kali menjuarai  beberapa kompetisi. Contohnya yaitu Prestasi terbaru yang diraih DARE UPH sebagai juara 1 sekaligus naskah terbaik pada kompetisi Academic Constitutional Drafting Majelis Permusyawaratan Rakyat  Republik Indonesia (MPR RI) 2018 yang berlangsung pada tanggal 25-31 Agustus 2018 di Gedung MPR RI, Jakarta.

DARE FH UPH sendiri sudah berdiri sejak tahun 2013 dan telah mengikuti sekitar 32 kompetisi di tingkat nasional. Beragam prestasi telah diraih DARE FH UPH dari berbagai kompetisi debat. Kompetisi tersebut antara lain juara I pada kompetisi Karya Tulis Ilmiah tingkat nasional UIN Law Fair 2017, juara III pada kompetisi Piala Hafni Sjahruddin 8th Business Law Competition Universitas Indonesia 2017, juga juara lomba Constitutional Drafting Padjajaran Law Fair 2016. Hal ini membutktikan bahwa DARE UPH tidak hanya  mencerminkan bentuk kerja sama, tapi juga menunjukkan proses regenerasi yang berjalan dengan baik di komunitas DARE.

Di 2018 ini, DARE FH UPH kembali menorehkan prestasinya dengan meraih juara 1 sekaligus naskah terbaik pada kompetisi Academic Constitutional Drafting Majelis Permusyawaratan Rakyat  Republik Indonesia (MPR RI) 2018 yang berlangsung pada tanggal 25-31 Agustus 2018 di Gedung MPR RI, Jakarta. Tim DARE FH UPH tersebut terdiri dari   Jessica Penny (FH UPH 2015), Monica Tjahjono (FH UPH 2015),  Ridwan Khoerudin (FH UPH 2016), Natasya Gabriela (FH UPH 2016), dan Qyrana Qynasih Nugraha (FH UPH 2017). Tim ini berada bawah bimbingan Satrya Pangadaran, salah satu dosen FH UPH.

Dengan beragam kegiatan dan prestasi yang telah diraih, DARE UPH mampu berkontribusi untuk memberi dampak positif bagi mahasiwa FH UPH lainnya. Mahasiswa menjadi semakin menyadari seperti apa cara dan pentingnya berdebat dengan cara yang benar, lalu semangat berkompetisi, keinginan untuk bekerja sama, daya juang yang meningkat, hingga mampu merasakan arti menang dan kalah. Namun tidak kalah pentingnya, kegiatan tersebut tentu juga menjadi pintu peluang untuk perkembangan karir bagi mahasiswa FH UPH setelah lulus.

Dampak bagi karir mereka terbukti dari beberapa lulusan FH UPH saat ini. Seperti  Febriantoro Suardy yang  lulus pada Juni 2018 dan langsung bekerja di DNC Advocates dengan posisi Associate. Theresia Fransmanto, mahasiswa FH UPH angkatan 2014, yang saat ini menjadi sebagai pengacara di AYMP Atelier of Law. Theresia merupakan lulusan UPH pada tahun 2017 dengan status cum laude .Lalu Thomas Pangaribuan yang merupakan mahasiswa FH UPH yang juga angkatan 2014, dan kini   bekerja sebagai Asisten Bantuan Hukum di LBH Jakarta. Diangkatan sebelumnya juga ada Densen Handra dan Adella Kristi yang saat ini bekerja di HHP Law Firm. Densen merupakan mahasiswa FH UPH angkatan 2012, dan Adella FH UPH angkatan 2013. Keduanya merupakan alumni mahasiswa FH yang aktif di DARE dan pernah menjadi satu tim dan meraih juara 1 kompetisi debat hukum Diponegoro Law Fair 2015.

Itulah beberapa nama alumni UPH yang aktif di DARE UPH dan mampu meniti karier di bidang hukum. Paling tidak hal ini diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa di luar sana, agar tidak hanya fokus meningkatkan nilai akademis tapi juga berani keluar dari cangkang dan zona nyamannya. Berani eksplor, berani capai, dan terus menantang limit diri untuk meraih beragam peluang yang ada.  

Satrya Pangadaran (ketiga dari kanan) Dosen FH UPH yang juga menjadi Pembimbing bersama Tim FH UPH usai pengumuman pemenang/dokpri
Satrya Pangadaran (ketiga dari kanan) Dosen FH UPH yang juga menjadi Pembimbing bersama Tim FH UPH usai pengumuman pemenang/dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun