Mohon tunggu...
FX MeilandoD
FX MeilandoD Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

oke

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lorentz dan Trans Papua

6 September 2022   20:42 Diperbarui: 6 September 2022   20:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi ini, pembangunan infrastruktur tengah gencar-gencarnya dilakukan. Mulai dari bagian yang padat penduduk hingga yang renggang penduduk. 

Salah satu yang menjadi prioritas adalah pembangunan jalan. Pembangunan jalan ini dilakukan untuk mendukung akses ke daerah-daerah yang  masih sulit diakses. Pemerintah telah mengeluarkan banyak dana untuk pembangunan ini. 

Salah satu yang saat ini sedang dikejar oleh pemerintah adalah pembangunan Trans Papua. Sulitnya akses ke daerah-daerah di Papua dan demi meningkatkan konektivitas serta distribusi membuat pemerintah membangun jalan yang berjarak 3.421,34 kilometer dari Sorong hingga Merauke. 

Pada tahun 2022 sendiri proyek ini akan segera mencapai akhirnya. Dalam prosesnya pun tidak banyak warga Papua yang memprotes pembangunan jalan ini, masyarakat Papua justru menyambut pembangunan ini dengan hangat.

Di tengah pembangunan tersebut, ternyata masih ada hal yang menuai pro dan kontra. Pembangunan jalan dengan jarak yang panjang tersebut tentunya akan memakan banyak lahan hutan. Papua sendiri memiliki daerah hutan yang sangat luas dimana jika lahan atau hutan ini digunakan untuk membangun jalan maka akan menyebabkan kerusakan.  

Dampak tersebut akan sangat mengancam bagi Taman Nasional yang ada di Papua yaitu Taman Nasional Lorentz. Taman Nasional Lorentz sendiri merupakan taman dengan ukuran yang sangat luas yaitu 2,5 juta ha. 

Taman ini menjadi habitat bagi 1.200 tumbuhan bunga, 123 mamalia, 411 burung, 150 reptil dan amfibi yang beberapa diantaranya bersifat endemik dan purba. Taman ini dijadikan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 1999 dan tercatat sebagai taman nasional terbesar se-Asia Tenggara.

Kekayaan yang begitu istimewa, membuat taman ini harus terus dilestarikan. Pembangunan Trans Papua yang salah satu rutenya melewati kawasan taman ini, memberikan sebuah ancaman bagi kelestariannya. 

Pada 18 Desember 2018, UNESCO telah memberikan tanggapan terkait pembangunan jalan ini. UNESCO menyatakan bahwa Taman Nasional Lorentz merupakan taman yang berpredikat outstanding universal value (OUV), yang berarti taman ini tidak hanya memiliki nilai bagi negara saja, tetapi juga bagi dunia. 

Pembangunan Trans Papua yang melibatkan kawasan taman ini akan memberikan ancaman yang serius. UNESCO sendiri sudah meminta klarifikasi terkait pembangunan jalan tersebut, namun tidak kunjung mendapat balasan yang lengkap. Langkah mitigasi juga sudah diminta, namun juga belum terencana.

Pembangunan ini memang memberikan pengaruh yang baik, tetapi juga memberikan pengaruh yang buruk. Pemerintah harus memberikan sebuah cara untuk tetap menjaga kekayaan negara dan dunia ini, supaya tetap lestari. Jangan sampai salah satu bagian penting ini rusak atau  bahkan hilang karena ulah kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun