Mohon tunggu...
Mei Juita
Mei Juita Mohon Tunggu... Wata Tnebar

Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menanam Mangrove di Pulau pasir tak berpenghuni (Pulau Bersadi)

22 September 2025   22:47 Diperbarui: 22 September 2025   22:47 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bapak Agustinus Utuwaly dan Ibu Julianti Bunga. Sumber: Dokpri Tahun 2021

Jumat 26 Maret 2021 Agustinus Utuwaly Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan penanaman pohon di Pulau Bersadi bagian dari pada gugusan pulau Seira Blawat Kecamatan Wermaktian Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Pulau bersadi adalah pulau pasir yang tak berpenghuni dan tidak ada tanaman satupun di sini, karena itu kami berinisiatif untuk melakukan penanaman pohon mangrove didampingi oleh ibu Julyanti Bunga/Utuwaly anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar sekaligus wakil ketua PKK Kabupaten Kepulauan Tanmimbar, dan beberapa Tokoh Pemuda dari Desa Seira  serta staf wakil bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar semoga Tuhan memberkati kita./Ungkapnya sabtu 26/03/21. 

Foto Mangrove yang siap ditanam. Sumber: Dokpri
Foto Mangrove yang siap ditanam. Sumber: Dokpri

Seperti kita ketahui ekosistem hutan mangrove merupakan habitat penting bagi organisme kelautan dan sebagai penjaga pantai dari abrasi, sayang sekali laju kerusakan hutan mangrove di indonesia juga sangat tinggi sebagai mana data berikut ini: kondisi rusak berat 42%, kondisi rusak 29%, kondisi baik < 23% dan hanya 6% saja yang sangat baik.

Masalah utama yang mempengaruhi keberadaan hutan mangrove adalah kegiatan manusi yang mengkonfersi daerah mangrove untuk pemukiman, usaha komersial, industri dan pertanian.

Salah satu Contoh : Di Kecamatan Wermaktian Kabupaten Kepulauan Tanimbar terdapat sebua Desa yaitu Desa Seira dan kegiatan budidaya rumput laut di Desa ini sangat berkembang dan lokasi budidayanya di pulau ngolin. Tentunya kegiatan budidaya ini menabah pendapatan untuk memnuhi kebutuhan ekonomi masyarakat Seira khususnya pembudidaya rumput laut. Selain budidaya rumput laut berdampak baik di sisi ekonomi, namun berdampak buruk juga untuk ekosistem mangrove, karena motode budidaya yang digunakan pada umunya yaitu metade long line dengan menggunakan patak, jadi hampir setiap saat masyarakat setempat menebang mangrove untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari merka baik itu untuk membuat patok budidaya rumput laut, tempat jemur rumput laut (para-para) dan membuat rumah kebun untuk tempat tinggal mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa kerusakan hutan mangrove di pulau ini sangat tinggi karena jumlah kepalah keluarga yang mendiami pulau ini < 500 KK sedangakan ngolin hanya sebuah pulau kecil yang mungkin saja 5-10 tahun kedepan akan gundul karena aktifitas masyarakat yang tinggal di pulau ini.

Sangat di sayagkan kalau kerusakan ekosistem dipulau ngolin tidak segera di atasi sejak dini karena ngolin merupakan sentra produksi perikanan untuk masyarakat Seira yang biasanya di sebut Dapurnya Tanimbar (KKT)..!!

Foto setelah penanaman Mangrove. Sumber: Dokpri Tahun 2021
Foto setelah penanaman Mangrove. Sumber: Dokpri Tahun 2021

Untuk itu Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar Agustinus Utuwali bersam Ny Julyanti bunga/Utuwaly Anggota DPRD sekaligus wakil ketua PKK Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan beberapa tokoh pemuda dari seira "BERINISYATIF" ke Pulau Bersadi pulau tak berpenghuni untuk meningkatkan kesadaran masayarakat tentang pentingnya mangrove dalam menopang setiap kehidupan organisme laut baik sebagi tempat tingal, tempat mencari makan dan tempat memija dan juga mencegah terjadinya abrasi...!

ALAM BISA HIDUP TANPA MANUSIA TETAPI MANUSIA TIDAK BISA HIDUP TANPA ALAM, KARENA MANUSIA SANGAT MEMBUTUHKAN ALAM. UNTUK ITU MARI BERSAMA KITA TERUS MELESTAIKAN ALAM..UBU NAFLAAR ITA DIDA TINEMUN..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun