Mohon tunggu...
Muhammad FajruTsany
Muhammad FajruTsany Mohon Tunggu... Arsitek - Desainer Arsitek

Getting Out The Half Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN Era Covid-19 UNS, Kesadaran Membentuk Lingkungan Sehat

9 Juli 2020   14:03 Diperbarui: 10 Juli 2020   09:06 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Booklet Membentuk Lingkungan yang Sehat

Virus corona mewabah di Indonesia dan terus mengalami pertambahan jumlah kasus. Virus ini disebut pertama kali muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.
Penambahan kasus diumumkan oleh juru bicara penanganan kasus, Ahmad Yurianto, dan bisa di akses secara daring di situs pemerintah https://covid19.go.id/

Virus ini merupakan pandemi jenis baru sehingga belum ada vaksin atau obat yang ditemukan. Hingga kini tercatat belasan perusahaan dan akademisi kesehatan di belahan dunia berlomba-lomba mengembangkan vaksin wabah ini. 

Selain itu, dampak akibat wabah ini telah merubah berbagai sisi kehidupan khususnya sektor ekonomi. Banyak orang yang terpaksa menanggung kerugian materiil bahkan terpaksa kehilangan pekerjaan.

Wabah ini juga merubah tatanan pembelajaran baik di jenjang sekolah hingga perguruan tinggi. Kegiatan kelas dirubah menjadi sistem daring dari rumah masing-masing.  

Dampak dari wabah juga merubah pelaksanaan KKN yang sebelumnya dilakukan penerjunan ke daerah-daerah terpencil menjadi di wilayah peserta. Kebijakan itu salah satunya dilakukan oleh kampus Universitas Sebelas Maret melalui KKN ERA COVID-19 sejak bulan Mei 2020.


Salah satu peserta KKN,  Muhammad F. Tsany juga melaksanakan KKN di RT kediamannya di Desa Tersobo, Prembun, Kabupaten Kebumen.

 
Sebagai mahasiswa arsitek, Muhammad merasa wajib untuk mengedukasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat di tingkat rumah tinggal khususnya di masa pandemi ini.

Program KKNnya yaitu membuat booklet edukasi sebagai rekomendasi desain bagi masyarakat di sekitarnya. Muhammad menggabungkan sebagian ilmu arsitekturnya bersama referensi mengenai penelitian terkait wabah COVID-19 berjudul "Built Environment Consideration to Reduce Transmission".  

Isi booklet ini membahas mengenai penataan ruang yang ideal di masa pandemi, kelengkapan fasilitas mencuci tangan, pengaturan ventilasi yang baik untuk mengurangi potensi tumbuh kembang jamur dan virus dan saran bukaan rumah untuk memaksimalkan pencahayaan alami sinar matahari masuk ke dalam ruang.

"Jadi, karena ada COVID-19, ventilasi rumah harus baik, bukaan harus baik." Kata Soleman, warga setempat saat menerima penjelasan isi booklet beserta pembagian hand sanitizer sebagai upaya mendukung budaya menjaga kebersihan.
 Proker yang lain adalah video animasi pemahaman wabah virus corona. Video ini di unggah di media YouTube berjudul 'ANIMASI: Mengapa Corona Sulit Dikalahkan?'  dan dibagikan di grup RT.

Kemudian untuk membantu kebosanan anak tingkat SD di RT, Muhammad juga membuat program beserta edukasi untuk meningkatkan minat membaca yaitu membagikan  buku cerita untuk anak SD. Program ini juga memantau progress membaca melalui kuisioner secara daring.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun