Mohon tunggu...
Megawati Akram
Megawati Akram Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi Mahasiswa Baru

10 Juli 2018   12:11 Diperbarui: 21 Juli 2018   12:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak lama lagi tahun ajaran baru untuk tingkat mahasiswa akan dimulai. Penerimaan mahasiswa baru di semua universitas akan dilaksanakan pada bulan agustus mendatang. Menjadi kegiatan rutinitas setiap tahunnya setiap universitas baik negeri maupun swasta akan menerima secara resmi mahasiswa baru dari berbagai jalur mulai dari SNMPTN, SBMPTN, Jalur Non Subsidi, Afirmasi, dan lain sebagainya. 

Di Universitas Hasanuddin sendiri penerimaan mahasiswa baru ini akan dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus mendatang yang rencananya akan di buka langsung oleh Rektor Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu., M.Si. Di awal semester ini biasanya mahasiswa memiliki semangat yang cukup tinggi untuk menuntut ilmu di jenjang perkuliahan. Peralihan dari siswa menjadi mahasiswa memiliki perubahan yang cukup besar bagi pribadi mahasiswa baru. Bukan hanya dari segi penampilan, tapi juga dari lingkungan mereka juga sangat berbeda dengan apa yang di alami selama berada di sekolah. 

Sebagian besar dari mereka berfikir bahwa menjadi mahasiswa adalah hal yang menyenangkan karena sudah terbebas dari pengawasan orang tua. Namun, kenyataan yang terjadi adalah seiring berjalannya waktu semangat tersebut justru semakin menurun. 

Tekanan dari banyaknya tugas dan padatnya jadwal praktikum di tambah kesibukan eksternal lainnya seperti kegiatan organisasi membuat ekspektasi mahasiswa baru terhadap dunia perkuliahan justru berbanding terbalik. Belum lagi sebagian besar mahasiswa baru harus menyesuaikan diri hidup mandiri, terpisah dari orang tua, melakukan segala hal sendiri karena sudah tidak di dampingi oleh orang tua lagi. 

Akan tetapi percayalah bahwa semua itu merupakan bagian dari proses untuk membentuk karakter kita menjadi lebih mandiri dan lebih baik kedepannya. Jangan menjadikan semua ini sebagai beban sehingga membuat kita terus saja mengeluh, tapi jadikan ini sebagai bagian dari ibadah karena menuntut ilmu itu hukumnya wajib baik bagi muslim laki -- laki maupun perempuan, selama ruh masih menyatu dengan raga, seperti kata pepatah lama "tuntutlah ilmu hingga ke negri cina". Setiap keputusan yang dipilih memang memiliki dampak positif maupun negatif. 

Termasuk keputusan kita untuk meninggalkan kampung halaman, merantau demi menuntut ilmu di negeri orang. Dering telfon dari orang tua yang mungkin juga belum terbiasa berpisah jauh dengan anaknya yang hanya ingin  mendapatkan kabar tentang pengalaman kuliah mereka atau sekedar mengetahui apakah mereka sudah makan atau belum. 

Tak ada perjuangan yang sia -- sia, selama kita melakukan semua ini dengan ikhlas maka niscaya Allah swt akan memudahkan langkah kita menghadapi sulitnya perjuangan tersebut, awalnya memang berat namun lama kelamaan pasti kita akan terbiasa. 

Carilah teman -- teman yang mampu membawa kita ke arah yang positif karena lingkungan juga sangat mempengaruhi kemampuan kita untuk bertahan di awal -- awal masa perkuliahan. Ciptakan suasana yang membuat kita sesama mahasiswa baru tidak menyesal telah memilih jurusan yang dipilih. Sehingga teman -- teman kita tidak akan berkurang di tahun depannya karena lebih memilih mendaftar kembali di jurusan dan universitas yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun