Sumber : Dokumen Pribadi
Hujan datang lagi, mengguyur pojok WiFi corner dan seantero kampus IPB, Dramaga, Bogor. Bahkan bisa jadi saat ini hujan sedang adil dan ia turut membasahi wilayah Bogor yang lainnya.
Entahlah, daya pandangku terbatas maka sangatlah wajar apabila aku tidak tahu daerah mana saja yang saat ini sedang terguyur hujan. Yang aku pahami ialah Tuhan sedang berbaik hati menurunkan rahmat-Nya, dan sebagian orang mungkin saat ini sedang berdoa kala hujan turun.
SEBAB KETAHUILAH, WAKTU TERBAIK UNTUK MEMINTA KEPADA TUHANMU ITU SALAH SATUNYA IALAH KETIKA HUJAN TURUN. WAKTU YANG MUSTAJAB, KATANYA. PERCAYAKAH KAU AKAN HAL ITU?
Biar bagaimanapun juga, berdoa dikala hujan memang terasa khidmat. Karena semua keluh kesah yang kau sampaikan lewat doa itu tidak akan didengar oleh siapapun. Bahkan alam pun turut menyembunyikan keluh kesah yang kau miliki tersebut agar hanya Tuhanmu yang bisa mendengarkannya. Biarpun begitu, masih saja ada orang yang mencaci maki turunnya hujan. Entahlah, mungkin ia belum merasakan nikmatnya berdoa kala hujan atau mungkin ia belum pernah merasakan dicabutnya nikmat hujan yang telah Tuhan anugerahkan.
Jika ada orang yang seperti itu, makan biarkan saja. Yang terpenting, kamu bukanlah bagian dari orang yang seperti itu. Namun, sebelum membiarkan orang yang masih belum mensyukuri nikmat hujan tersebut, kita sebaiknya terlebih dahulu mengingatkan ia untuk bersyukur atas nikmat hujan yang telah Tuhan berikan.
Apabila ia tak acuh, dan malah memarahimu dan mengatakan "Urusi saja urusanmu!" maka telah gugur kewajibanmu untuk saling mengingatkan. Dan sudah menjadi hak orang yang kau ingatkan untuk mendengarkanmu atau tidak. Ingat, tugas kita hanya untuk mengingatkan dan mengajak sesama dalam hal kebaikan, bukan memaksa mereka.