Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Music

Lintas Zaman Musik 90s, Hadirkan Nostalgia Sepanjang Masa

9 Januari 2021   21:58 Diperbarui: 9 Januari 2021   22:07 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Music 90s (AllTop)

KENANGAN, semua pasti punya kan? Meski ingin melupakan atau masih lupa-lupa ingat, pengalaman hidup dan kenangan sesekali tetap bisa muncul. Mendengarkan musik 90s bisa mendatangkan memori itu. Iya, nggak?

Ya, kita bisa bernostalgia sejenak, senyampang menikmati alunan musik 90s. Kekuatan lirik lagu-lagu era 1990-an ini memang tak terbantahkan. Jika disimak benar-benar, yang tidak teralami kala itu pun, mungkin bisa terjadi kini atau di kemudian hari.

Bergenre apapun, musik memang bisa jadi sebuah refleksi dari pengalaman dan fenomena, dari penulisnya sendiri atau pun lingkungan sosial, atau bahkan alam. Bukan tidak mungkin, lagu dan musik juga merupakan kilas balik sebuah pengalaman masa lalu, jauh sebelum musik itu dibuat. Artinya, musik sebenarnya bisa jadi bagian dari ruang waktu kehidupan ini sendiri.

Bernostalgia dari refleksi hidup ini, banyak diukir dalam lirik lagu musik 90an, sebut saja oleh band Dewa 19. Lagu-lagu band legendaris ini memang lebih banyak tentang romansa atau pengalaman hati (cinta). Lagu 'Kangen', 'Cinta 'Kan Membawamu Kembali', atau 'Pupus', adalah beberapa hits Dewa 19 yang berkisah pengalaman batin dan rasa, yang tetap bisa dinikmati lintas zaman. Ya, soal cinta, memang selalu mengiringi kehidupan manusia.

Bagi penulis, romansa yang pernah ada sih biasa-biasa saja. Namun, bisa terasa begitu dalam maknanya hingga kini, ketika bernostalgia sembari menikmati video klip band yang kini sudah mencatatkan viewers-nya hingga 2,2 juta lebih. Lagu 'Satu Hati (Kita Semestinya),' adalah salah satu karya musik 90s yang paling berkesan bagi penulis. Lagu ini cukup menenangkan pikiran, sekaligus suara hati saat kebetulan sedang merasakannya.

Musik juga bisa bermakna inspirasi, motivasi dan cita masa depan. Bukan sekadar hiburan, musik bahkan sarat nilai dan pesan moral yang ingin disampaikan pembuatnya. Yang ini bisa didapati, misalnya pada karya musik 90an dari lagu-lagu band Slank dan Sheila On 7.

Meresapi lirik lagu 'Balikin' (Slank) atau 'Dan' dan 'Lapangkan Dada' (Sheila On 7) tak sekadar menghadirkan nostalgia rasa, melainkan juga bisa menginspirasi sebuah cita dan harapan. 'Balikin' ala Slank bisa berarti persetan terlalu memikirkan cinta (yang gagal)! Pun, makna lagu 'Dan' dan 'Lapangkan Dada' adalah sebuah penerimaan kondisi, sekaligus harapan kesempatan esok yang lebih baik.

Untuk jiwa yang sedang berbunga-bunga, atau sebaliknya yang sedang gundah gulana, maka musik 90s bisa jadi teman. Lagu melo ala 'Pelangi di Matamu' Jamrud, atau lantunan lagu euforia pada lagu 'Langit' yang dibawakan Melly Guslow bersama band-nya Potret, bisa menghanyutkan kita pada nostalgia masa lalu.

Sebuah penghayatan makna hidup dan kesan terdalam bisa kita dapatkan, saat meresapi lirik lagu milik Padi, band yang terlahir di akhir 1990-an. Lagu 'Harmoni' dan 'Sang Penghibur' misalnya, mengajarkan kita tentang banyak kebaikan yang bisa ambil dari orang-orang terdekat kita. Bahwa, hal-hal baik yang tak mudah dilupakan, akan bisa mengimbangi atau bahkan menggantikan segala keburukan yang ada.

Bernostalgia lagu-lagu Padi mungkin juga bisa menyadi penyadaran pada kita. Bahwa, dalam hidup harus memegang prinsip diri kuat-kuat, dan tidak terlalu sibuk terganggu karena penilaian orang lain. 'Sang Penghibur' sebenarnya juga berpesan, dalam keterpurukan apapun yang terjadi tetap harus memiliki optimisme dan semangat berbuat. Nah, lecutan lagu ini cocok juga dalam situasi pandemi yang tengah kita hadapi kini.

Serupa halnya, kita bisa mengalihkan nostalgia hidup pada lirik lagu 'Hadapi dengan Senyum' Dewa-19. Lagu ini memang dirilis belakangan, setelah Dewa berganti pentolan sepeninggal mantan vokalis Ari Lasso dan basis Erwin Prasetya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun