Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

'BRANDIFORDI' bagi Pelajar Milenial SMK, Prospeknya Menjanjikan

11 Desember 2020   20:11 Diperbarui: 11 Desember 2020   20:18 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diklat kompetensi BRANDIFORDI (dok/SMKN 1 Turen) 

KONSEP baru pendidikan kewirausahaan berbasis digital mulai banyak dikenalkan pada milenial. Salah satunya, BRANDIFODI yang diharapkan menjadi pengalaman plus, berbisnis wirausaha mandiri melengkapi kompetensi keahlian pelajar. Sasaran yang dibidik tentunya pelajar, utamanya sekolah kejuruan (SMK), yang dianggap cukup prospektif karena memiliki kreativitas keahlian memadai. 


Konsep pendidikan keterampilan kewirausahaan ini seperti yang dikenalkan pada pelajar SMKN 1 Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur, belum lama ini. Tujuannya, memberi penguatan keahlian plus kepada semua siswa disamping kompetensi keahlian kejuruan masing-masing.


Seperti apa BRANDIFODI itu? Konsep bisnis wirausaha mandiri ini menggabungkan kemampuan mem-branding produk, dengan kreativitas ide penjualan secara digital. Dengan core bisnis branding product, maka yang dibutuhkan juga keahlian fotografi dan editing, serta pemasaran secara daring (digital marketing).


Keseriusan pihak SMKN 1 Turen tidak sekadar memberi wawasan dan motivasi berwirausaha mandiri. Agar lebih memantapkan pengalaman dan kemampuan siswa, ini diperkuat dengan menggandeng sejumlah pihak yang selama ini concern pada bisnis yang banyak bergerak penjualan produk secara online.


Pihak SMKN 1 Turen menjalin MoU kerja sama dengan mitra usaha Trio Kios dan Reven Leather Goods. Keduanya bergerak di bidang industri kreatif dan online shopping. Keuntungan dari dua mitrausaha ini, keduanya mengandalkan pasar tak terbatas dan bisa mengandalkan puluhan ribu follower dari akun bisnis yang dikelolanya.


Dalam diklat kewirausahaan ini, langsung dihadirkan narusumber praktisi sukses di bidang ini. Yakni, Galih Tri Pamungkas (Co-founder Reven Leather)  dan Triyo Jeri Prabowo (Co-founder Trio Kios). Kedua pemateri tersebut banyak memberi motivasi dan membuka wawasan tentang cara bagaimana memasarkan produk di marketplace yang ada.


Apa yang diberikan melalui MoU kerja sama ini? Kepala SMKN 1 Turen, Edy Prayoga MTi menegaskan, para siswa akan memiliki keahlian dan pengalaman plus selain kompetensi kejuruan spesifik yang dipunyai. Harapannya, siswa mendapatkan pengalaman kerja mandiri dan tentunya mendapatkan penghasilan meski masih sedang menempuh sekolah hingga lulus nanti.


Pihak Reven Leather sendiri telah banyak merekrut siswa  SMKN 1 Turen di bidang digital marketing, dan kebetulan omsetnya hampir tembus Rp 2 miliar. Sementara, Triyo Jeri ( dari Tri Kios) sendiri adalah alumni TKJ SMKN 1 Turen yang sudah sukses dengan omset penghasilan sampai Rp 100 juta dari pekerjaannya yang bergerak di digital marketing ini.

Edy Prayoga memaparkan, dengan konsep penguatan kewirausahaan ini, setelah lulus SMK nanti tidak lagi bingung dengan pengalaman kerja. Terlebih, dengan cara kerja yang banyak mengandalkan online, akan lebih memudahkan mereka mendapatkan penghasilan dalam segala situasi. Dengan tambahan kemampuan pemasaran dan penjualan berbasis digital ini pula, produk apapun bisa di-branding sedimikian rupa, lalu dijual secara online. Tak terkecuali, untuk jenis produk lokal yang bisa diproduksi sendiri dari sekolah.


"Produk yang bisa dibuat anak SMK banyak sekali. Namun, ada keterbatasan untuk menjualnya. BRANDIFODI ini yang akan menjadi alternatif pekerjaan siswa mendapatkan kesuksesan bahkan sebelum lulus. Yang terpenting pula, siswa mendapat bekal tambahan untuk bisa berwirausaha, terutama mengembangkan branding produk sampai digital marketing. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun