Mohon tunggu...
Meidion Anur Putra
Meidion Anur Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Reporting diverse stories

Melaporkan berbagai ragam berita, dengan satu tahun pengalaman di ruang redaksi. Bekerja dengan praktis dan disruptif untuk menemukan fakta dan nilai berita di adiwarna karya jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Balap

Mobil Merah, Biru, dan Hijau dalam Ajang Balap Termahal, Formula 1

12 Juni 2021   13:57 Diperbarui: 13 Juni 2021   13:59 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Musim balap F1 tahun ini memang baru menyajikan 6 seri balapan. Namun bagi penggemar yang sudah bosan melihat Sir Lewis Hamilton naik podium, ada mobil berwarna merah, biru, dan hijau yang siap halangi sang juara dunia, untuk meraih gelar juaranya yang ke-8. 

Scuderia Ferrari adalah tim balap Formula 1 yang tidak pernah absen sejak kehadiran kompetisi ini di tahun 1950. Tim ini memiliki pembalap muda, Charles Leclerc, yang dikontrak Ferrari hingga 2024. Puncak penampilan Leclerc adalah kemenangannya di GP Monza 2019, di kandang mereka sendiri. Jumlah penggemar Ferrari dapat dikatakan yang paling banyak dan cukup fanatis, dari 10 tim balap yang bertanding. 

Pada musim balap 2007 seorang petugas fotokopi di Surrey, Inggris mengirim email pada bos Ferrari mengenai 780 halaman dokumen rahasia milik mereka. Pesanan fotokopi tersebut milik istri dari chief design 'McLaren F1 Racing Team' kala itu. Usut punya usut, petugas fotokopi itu adalah fans sejati Ferrari, meski tempat kerjanya berdekatan dengan markas McLaren. Leclerc kini berada di urutan ke-5 dalam perebutan gelar juara. 

Warna biru identik dengan semua cabang olahraga dari Prancis. 'Azure Blue' adalah bentuk nasionalisme mereka ketika berlaga di panggung internasional. Seperti 'Renault F1 Team' pada musim 2005 atau yang sekarang berganti nama menjadi 'Alpine F1 Team'. Menariknya, Fernando Alonso, melakukan comeback ke Renault atau Alpine (tim-tim Formula 1 memang sering mengganti nama untuk kepentingan finansial) yang menjadikannya juara dunia. 

Namun, biru yang menjadi halangan Hamilton sekarang bukan Alpine dan Alonso, melainkan Redbull Racing Team dengan pembalapnya Max Verstappen. Verstappen memulai debutnya di Redbull Racing pada musim 2016. Gaya balapnya yang agresif serta duel-duelnya dengan Hamilton adalah laga penuh aksi, bentuk kulminasi strategi dan pengembangan yang dilakukan kedua tim balap tersebut. Setelah 5 taun tidak memiliki mobil yang kompetitif di barisan depan, Redbull Racing memiliki harapan untuk menghancurkan dominasi Mercedes. 

Bermarkas di Milton Keynes, Redbull Racing pernah mencicipi 4 kali juara dunia berturut-turut dengan Sebastian Vettel. Kini Vettel mengemudikan mobil AMR21 berkelir hijau bersama tim "Aston Martin Cognizant F1 Racing Team". Vettel membalap 6 tahun bersama Ferrari tanpa gelar juara dunia. Prodigy yang diharapkan dapat membawa Ferrari kembali berjaya, harus puas dengan regulasi mesin 6 silinder yang membuat mereka kesulitan bertarung. Mengutip dari kata Enzo Ferrari, "aerodynamics are for people who cant build engines," membuat Ferrari tidak berdaya dengan mesin tersebut. Kepindahannya ke Aston Martin membuatnya menduduki peringkat ke-9 pada raihan poin. Padahal berpindah tim dan beradaptasi dengan mobil baru, adalah salah satu kesulitan tiap pembalap. 

Musim Formula 1 2021 masih menyisakan 17 balapan. Penonton masih menebak-nebak calon potensial juara dunia musim ini. Satu hal yang pasti, kami sudah bosan dengan dominasi Mercedes. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun