Mohon tunggu...
Mbah To
Mbah To Mohon Tunggu... Seniman - Sendiri dalam sepi

Duda, Ayah satu putri, pelukis, pengamat politik dan lingkungan, pengamat kebijakan publik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunitas Perupa Muria Bermeramorfosis

2 Desember 2020   11:10 Diperbarui: 2 Desember 2020   11:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sabtu malam minggu, tanggal 5 desember 2020 adalah malam bersejarah bagi para seniman muda lereng muria yang tergabung dalam komunitas bernama perupa muria. Sekelompok anak anak muda yang rata rata hobi melukis ini akan mendeklarasikan komunitas menjadi organisasi.

Dengan bermetamorfosis menjadi organisasi, komunitas yang digawangi mas juntoro ini diharapkan dapat lebih solid dalam bersinergi sesama anggota, sehingga bisa lebih  berkembang ke arah profesional.

Selama ini, para anggota komunitas, secara personal  sekedar melukis objek yang menjadi kesenangan hati dan menggarap pesanan dari  pelanggan. Sesekali bersama sama melukis di angkringan dan  rumah anggota secara bergiliran dengan tema yang sudah disepakati, OTS di puncak puncak gunung muria, seperti rahtawu dsb.

Terbentuk sejak setahunan lalu, jumlah anggota komunitas ini semakin banyak. Sehingga memerlukan koordinasi yang matang, terutama dalam rangka edukasi. Berangkat dari sinilah, disepakati bersama untuk membuat wadah yang dapat mengakomodir bakat seni anggota, agar karya karya di masa depan lebih berkualitas dan bermakna.

Semangat anak anak muda ini mendapat respon positif dari para seniman senior kota kretek, seperti pak indarto, pak agus, pak haji totok, pak heri, dan lain lain. Tak tanggung tanggung mereka dalam mensupport kegiatan kegiatan komunitas ini. Mereka banyak memberikan edukasi penting dari pengalaman mereka yang sudah lama malang melintang di dunia seni profesional. Bahkan mereka memberikan dukungan, dengan ikut hadir dan memberikan bimbingan saat pendeklarasian organisasi. Seolah memberikan tongkat estafet dan meregenerasi.

Dukungan dari para senior, memberikan ruh yang yang menghidupkan jiwa seni sejati, hingga disamping dapat menghadirkan karya yang artistik, juga beridealisme sesuai norma norma kesantunan. Sesuatu terbilang baru, karena umumnya para seniman berekspresi secara bebas.

Semangat seniman muda yang yang menghadirkan karya yang sarat akan pesan sosial, filosofis dan agamis ini tentu membutuhkan dukungan dari masyarakat, pemerintah maupun pengusaha. Khususnya pemda, terkait misi mengharumkan nama daerah setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun