Mohon tunggu...
Mba Adhe Retno
Mba Adhe Retno Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

http://retnohartati.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jakarta Masih Banjir, Waspada agar Tidak Terjangkit Penyakit

2 Februari 2020   14:06 Diperbarui: 2 Februari 2020   14:58 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil melewati banjir (Foto: Kompas.com/Aditya Maulana)

Jakarta Selatan - Beberapa waktu yang lalu, ketika banjir melanda Jakarta, banyak orang berpendapat bahwa beberapa hari kemudian akan terhenti. 

Ternyata tidak, hingga hari ini, Minggu pagi ini, di sejumlah tempat kembali tergenang air; bahkan lebih parah, satu dua jam hujan di Jakarta (walau wilayah Puncak cerah serta terang benderang), pasti banjir di banyak tempat. Kini, memang Jakarta kembali menjadi 'daerah tak bertuan,' sehingga banjir datang dan nginap tanpa permisi.

Tapi, banjir, misalnya pada hari ini, agaknya membuat warga sudah tidak peduli; mereka mungkin sudah malas berseru melalui Medsos. Akun FB, IG, Twitter pun sepi, nyaris tidak ada yang ngomer. Keadaan itu yang ditunggu Gubernur DKI Jakarta; sebab warganya sudah atau menjadi terbiasa dengan banjir, kemudian pasrah.

Jadinya, jika warga sudah pasrah serta menerima keadaan bahwa banjir sebagai sahabat, maka Gubernur dan kaki-tangannya tak perlu cepat-cepat urus pengendalian air dan mencegah banjir. Bagus khan. Itu namanya cara tepat agar tak dimarahin warga.

Sebetulnya, setelah banjir yang terjadi pada awal tahun, kemudian genangang air jadi kering, selayaknya, Pemda DKI Jakarta melakukan pembersiahan parit, saluran air, atau bahak perbaikan pompa-pompa dan lain sebagainya. 

Faktanya, mungkin, tak dilakukan. Akibatnya, ya itu tadi, dua jam hujan, banjir pun tiba; pagi ini, depan Istana Negara, area yang selama ini jauh dari tergenang air, malah penuh air.

Mengapa seperti itu? Kita ikuti narasi dari Gubernur, pada waktu itu, ia pernah menyatakan bahwa banjir membawa kegembiraan, anak-anak bermain dengan gembira. Benar to.  

Dokumentasi Kanal IHI | Tirto
Dokumentasi Kanal IHI | Tirto
Pada waktu banjir awal tahun, anak-anak hingga orang tua menjadikan banjir sebagai arena bermain, tapi, sekaligus melakukan sejumlah parodi yang tertuju ke Gubernur.

Pada waktu banjir awal tahun, bukan saja anak-anak tapi juga orang dewasa, mereka ramai-ramai bermain di area  banjir seakan berada di Jakarta Water Park. Tapi, berapa lama, sehari, dua hari, tiga hari? Tidak; mereka hanya bermain sebentar, lalu mandi dan istirahat.

Tidak ada yang bertahan di banjir; tidak ada yang pagi, siang, soreh bergembira dalam dan bersama air. Banjir adalah  banjir, bukan arena rekreasi, karena dari dalam banjir akan muncul sejumlah penyakit, yang juga bisa mematikan.

Penyakit-penyakit yang muncul akibat banjir, antara lain, (i) penyakit kulit, muncul bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal, (ii) diare, muncul karena lingkungan yang tidak langsung dibersihkan pasca banjir, dan kontaminasi bakteri yang terbawa oleh banjir pada makanan, (iii) kolera akibat minuman dan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio Cholerae, (iv) leptospirosis, infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira, yang biasa ditularkan melalui hewan; bakteri tersebut biasanya memasuki tubuh lewat kulit, melalui luka terbuka dan memar, atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor, (v) infeksi saluran pernapasan akut atau ispa, infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru, (vi) malaria, (vii) demam berdarah, (viii) tipes, infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam kotoran hewan, yang menginfeksi melalui air dan makanan yang telah terkontaminasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun