Mohon tunggu...
Mayzeda FN
Mayzeda FN Mohon Tunggu... Lainnya - hai i am a newbie writer and i'm studying early childhood education

sometimes i really want to write something that often in my mind but its hard to put the word into a beautiful sentence. im trying my best to be a better writer!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tempramen apa yang ku miliki ?

27 Februari 2020   10:06 Diperbarui: 15 April 2020   18:51 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya aku menginginkan ini semua. Namun setelah dirasa ini semua membuatku susah. Susah untuk mengerti bahwa hidup Bersama bukanlah soal selalu tentang diri ini. Susah bahwa kau harus berbagi ruang sendirimu pada orang lain. Dan yang pasti ini semua membuat dirimu harus belajar ikhlas atas beban yang menanggung ketidaksukaan kondisi ini. Namun hidup harus berjalan meskipun banyak hal yang buruk, tetaplah fokus pada hal yang baik.

Pagi hari selalu menyambutku untuk segera bergegas  berebut kamar mandi. Hidup dengan 10 orang yang tidak mungkin kau samakan isi kepala mereka dengan mu memang membuat kondisi dirimu semakin sulit . sulit menerima suatu respon yang kamu rasa itu bukanlah dirimu atau suatu hal yang tidak membuat nyaman.

Mengenai kenyamanan itu semua bergantung pada diri seseorang bagaimana ia bisa beradaptasi dengan baik, cepat atau lambat.

Hidup Bersama orang lain dalam satu ruangan selama satu tahun membuatmu harus menerima suatu perbedaan dan suatu hal yang menurutmu kurang nyaman pula. Dan disitulah kita bisa menggetahui berbagai macam sikap dari teman kamar kita.

Membicarakan sikap mungkin kita dapat membahas dari akar suatu sifat yaitu temperamen. Setiap manusia memiliki berbeda-beda temperamen. Lalu apa itu tempramen ?

Temperamen adalah gaya perilaku dan karakteristik manusia dalam merespon sesuatu. Merespon inilah merupakan bentuk sikap manusia  terhadap suatu respon.

Menurut klarifikasi Chess dan Thomas mengidentifikasikan tiga tipe dasar atau kluster dasar dari temperamen:

  • Anak bertemperamen mudah (easy child) adalah anak yang pada umumnya memiliki suasana hati yang positif, cepat membangun rutinitas pada masa bayi, dan mudah beradaptasi dengan pengalaman-pengalaman baru.
  • Anak bertemperamen sulit ( difficult child) bereaksi secara negatif dan sering menangis, melibatkan diri dalam hal-hal rutin sehari-hari secara tidak teratur, dan lambat menerima pengalaman-pengalaman baru.
  • Anak bertemperamen lambat ( slow to warm up child) memiliki tingkat aktivitas renda, agak negatif, dan memperlihatkan suasana hati yang intensitasnya rendah.
  • Maka dalam penelitian longitudinal, Chess dan Thomas menemukan bahwa 40 persen dari anak-anak yang mereka pelajari dapat diklasifikasi sebagai anak-anak bertemperamen mudah. Dan 10 persen sebagai anak yang bertemperamen sulit, dan 15 persen sebagai anak yang bertemperamen lambat. Dan terdapat 35 persen anak yang tidak cocok untuk digolongkan ke dalam salah satu dari ketiga pola tersebut. Para peneliti telah menemukan bahwa ketiga  kelompok dasar temperamen ini cukup stabil sepanjang masa anak-anak.

Dari teori yang terdapat diatas dapat disumpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita akan mendapati orang yang memiliki temperamen yang berbeda-beda.  

Maka dari itu ketika  seseorang  memiliki temperamen sulit ia akan mendapati kesulitan ketika hidup Bersama orang banyak seperti tinggal Bersama 10 orang di asrama , ia akan mudah terganggu karena merasa sesuatu yang tidak sesuainya membuatnya sulit. Sebaliknya pada orang yang bertemperamen mudah ia dapat menerima segala sesuatu dengan mudah dan penuh dengan hal positif.

Kabarnya temperamen yang kita miliki ini merupakan hasil alamiah dari kita semenjak lahir, namun jangan salah jika temperamen ini tidak bisa diperbaiki lebih baik . Temperamen dapat di asah dengan adanya goodness of fit dan pengasuhan. Goodness of fit merujuk pada kesesuaian antara temperamen seorang anak dengan tuntutan lingkungan yang harus diatasi anak itu.

Semoga artikel dapat bermanfaat bagi pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun