Mohon tunggu...
MAY NATASYA BR TARIGAN
MAY NATASYA BR TARIGAN Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya May Natasya, mahasiswa yang menjadikan membaca sebagai jendela dunia dan menulis sebagai caranya berbagi pandangan. Setiap tulisan adalah perjalanan pemikiran.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Aksi Sekolah Bersih : Kecilkan Sampah, Besarkan Prestasi!

28 September 2025   12:02 Diperbarui: 28 September 2025   12:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik langsung siswa dalam membuang sampah ke tempat sampah bagian dari budaya bersih di SDN 060858 (Foto: Dokumentasi pribadi oleh peneliti)

Lingkungan sekolah yang bersih bukan hanya cerminan estetika semata, tetapi juga cerminan karakter para penghuninya. Di balik keberhasilan menciptakan sekolah yang sehat dan nyaman, tersimpan peran besar dari seluruh warga sekolah guru, siswa, dan tenaga pendukung lainnya. Hal inilah yang tercermin dari hasil penelitian yang dilakukan di SDN 060858 Medan, yang menyoroti ketersediaan dan pemanfaatan tempat sampah sebagai bagian penting dari upaya menjaga kebersihan sekolah.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 September 2025 dengan melibatkan berbagai pihak di lingkungan sekolah. Hasil observasi menunjukkan bahwa secara umum, ketersediaan tempat sampah di SDN 060858 sudah cukup memadai. Hampir di setiap ruang kelas terdapat tempat sampah, baik yang berukuran kecil maupun besar. Selain itu, area strategis seperti kantin dan halaman depan sekolah juga telah dilengkapi dengan tempat sampah, yang bertujuan untuk memudahkan warga sekolah dalam menjaga kebersihan.

Tempat sampah di depan kelas SDN 060858 (Sumber: Dokumentasi pribadi) 
Tempat sampah di depan kelas SDN 060858 (Sumber: Dokumentasi pribadi) 
Namun, ketersediaan tempat sampah saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kesadaran dan kebiasaan baik dari seluruh warga sekolah. Dari hasil wawancara dengan beberapa guru, terungkap bahwa walaupun fasilitas tempat sampah sudah tersedia, tantangan tetap ada, terutama dalam hal kedisiplinan siswa. Masih ditemukan siswa yang lalai membuang sampah pada tempatnya, meskipun sebagian besar sudah mulai menunjukkan sikap positif terhadap kebersihan.

Salah satu guru kelas, yang telah mengabdi lebih dari 7 tahun di sekolah ini, menyatakan bahwa tempat sampah sudah tersebar di depan kelas masing-masing. Namun, ia juga menekankan bahwa peningkatan kesadaran siswa tetap diperlukan. Dalam pandangannya, edukasi berkelanjutan dan keteladanan dari guru menjadi kunci utama untuk menumbuhkan kebiasaan positif. Guru lainnya juga menambahkan bahwa program piket kelas dan gotong royong rutin telah berjalan, namun perlu ada evaluasi agar pelaksanaannya tidak sekadar formalitas.

Dari sisi peserta didik, wawancara menunjukkan bahwa mereka cukup memahami pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Beberapa siswa bahkan mengaku terbiasa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya ke tempat sampah. Mereka juga menyadari bahwa lingkungan sekolah yang bersih menciptakan suasana belajar yang nyaman. Akan tetapi, keluhan terhadap kondisi tempat sampah juga muncul, seperti tempat sampah yang kadang penuh dan menimbulkan bau tidak sedap, atau kurangnya tempat sampah di area lapangan dan pojok sekolah.

Menariknya, siswa juga memberikan saran yang kreatif dan patut dipertimbangkan oleh pihak sekolah, seperti ide untuk menambah jumlah tempat sampah, memberikan warna dan label untuk memudahkan pemilahan sampah, serta memperbanyak edukasi tentang kebersihan dalam bentuk yang menyenangkan. Siswa pun menyadari bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas guru atau petugas kebersihan, melainkan tanggung jawab bersama.

Melalui temuan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa upaya menciptakan lingkungan sekolah yang bersih harus dilakukan secara menyeluruh. Penyediaan tempat sampah yang memadai hanyalah satu sisi dari solusi. Sisi lainnya, yang tak kalah penting, adalah membangun budaya bersih di kalangan siswa dan warga sekolah melalui pembiasaan, keteladanan, dan program yang berkelanjutan.

Dengan keterlibatan aktif dari semua pihak, sekolah tidak hanya akan bersih secara fisik, tetapi juga akan menjadi tempat tumbuhnya nilai-nilai karakter, seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap lingkungan. Sebab, generasi hebat tidak lahir dari tempat yang kotor dan acuh tak acuh, tetapi dari ruang-ruang yang bersih, tertata, dan penuh teladan baik. SDN 060858 telah memulai langkah itu, dan tinggal selangkah lagi menuju budaya kebersihan yang utuh dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun