Kab. Wonogiri (27/1/2023). Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang, Maylafaizza Audiva Kyranni melakukan kegiatan praktik seni melukis shodou untuk siswa-siswi kelas lima dan enam di SD Negeri 3 Ketos, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri pada tanggal 27 Januari 2023.
Usia anak-anak sekolah dasar merupakan fase yang mana mereka senang melakukan hobi atau kegiatan yang disukai, serta usia yang tepat untuk mengeksplor berbagai hal baru yang ada di sekitarnya. Misalnya, pada pelajaran seni budaya, siswa-siswi sekolah dasar sudah dikenalkan mengenai praktik melukis, menggambar, atau mewarnai. Jiwa untuk berpikir kreatif sudah dikenalkan sejak dini pada anak-anak. Selain untuk mengasah kreativitas, perlu dilakukan juga pengenalan mengenai hal-hal baru seperti budaya dari negara lain untuk menambah wawasan terhadap anak.
Salah satunya terdapat budaya dari Jepang yang bernama shodou atau seni melukis kaligrafi huruf Jepang. Dalam melukis shodou, komponen penting yang dibutuhkan adalah kertas, kuas, tinta, dan alas atau tatakan untuk melukis. Praktik melukis shodou tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa karena shodou merupakan seni tradisional yang memerlukan estetika dan keindahan dalam penulisan huruf kanji.
Sebelum praktik melukis shodou dimulai, anak-anak dikenalkan terlebih dahulu mengenai beberapa huruf kanji sederhana. Misalnya, kanji (tsuki) yang artinya 'bulan', kanji (nichi) yang artinya 'hari', kanji (hi) yang artinya 'api', dan kanji (yama) yang artinya 'gunung. Setiap siswa-siswi diperbolehkan secara bebas memilih kanji yang diinginkan. Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana cara memegang kuas dan melukis huruf kanji dengan tepat dan sesuai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI