Mohon tunggu...
Maydelin Tandipuang
Maydelin Tandipuang Mohon Tunggu... Fulltime Freelancer -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polri Rangkul Mahasiswa UPH dalam Menyejukkan Pemilu 2019

29 November 2018   15:46 Diperbarui: 29 November 2018   16:01 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ki-ka) Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D., Brigjen. Pol. Drs. Eddy S. Tambunan, M.Si., Dr. Naniek N. Setijadi, M.Si., dan Fritz Edward Siregar, Ph.D. (dokpri)

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) April 2019, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengajak mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) berperan serta dengan menjadi penyejuk di tengah masyarakat. Polri menyampaikan hal tersebut dalam diskusi umum dengan tema 'Peran Mahasiswa Menuju Pemilu Aman, Damai, dan Sejuk Demi Terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia'. Diskusi ini digelar di Grand Chapel Gedung C Lantai 5 & 6 UPH Lippo Village, Selasa, 27 November 2018 sebagai rangkaian Program 'Polri Goes to Campus'.

Dalam diskusi ini hadir Brigjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., Kadiv Humas Polri sebagai Keynote Speaker, serta Brigjen. Pol. Drs. Eddy S. Tambunan, M.Si., Karo Bin Ops Baharkam Polri, Fritz Edward Siregar, S.H., LL.M., Ph.D., anggota Bawaslu, dan Dr. Naniek N. Setijadi, S.Pd., M.Si., Associate Dean FISIP UPH, sebagai pembicara. Diskusi para pakar di bidangnya ini dipandu oleh moderator Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D, Dekan FISIP UPH.

Tak ketinggalan pula hadir Mochtar Riady, Founder & Chairman Lippo Group, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M. Eng. Sc., Rektor UPH, Gunawaty Tjioe, B.Ed., M.Pd., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik UPH, serta para pimpinan fakultas dan staf UPH.

Disampaikan oleh Brigjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., sebagai lembaga negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum, Polri kini hadir di tengah masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan sejuk dalam menyambut pesta demokrasi lima tahunan mendatang.

"Pemilu yang damai, aman, dan sejuk adalah harga mati. Karena itu kami mohon bantuannya kepada mahasiswa UPH agar dapat berperan sebagai pelopor serta menjadi agen penyejuk dalam menyambut Pemilu," ungkap Iqbal dalam kata sambutannya.

Mochtar Riady (ketiga dari kiri) bersama Rektor UPH dan Polri serta jajarannya dalam Diskusi Pakar tentang Pemilu 2019 (Dokpri)
Mochtar Riady (ketiga dari kiri) bersama Rektor UPH dan Polri serta jajarannya dalam Diskusi Pakar tentang Pemilu 2019 (Dokpri)
Hal ini disambut positif oleh Rektor UPH. "UPH mendukung dan akan menyukseskan terciptanya Pemilu yang aman, damai, dan sejuk. Kami berharap tidak ada kekerasan serta penyebaran hoax yang terjadi. Lewat acara ini, mahasiswa bisa mendapatkan bekal yang penting dalam mempersiapkan diri mengikuti Pemilu yang akan datang," ujar Jonathan Parapak.

Pemilu pada April 2019 akan berbeda dengan Pemilu yang pernah diadakan sebelumnya di Indonesia. Eddy Tambunan menyebutnya sebagai Pemilu yang spesifik.

"Pemilu nanti sekaligus Pilpres (Pemilihan Presiden) dan Pileg (Pemilihan Legislatif). Totalnya akan ada lima kertas suara yang diberikan, yaitu untuk memilih presiden, anggota DPD RI, anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPRD Kota/Kabupaten. Dengan keberagaman yang dimiliki Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat menerima keberagaman tersebut serta mengembangkan diri dan pengetahuan melalui karya nyata," jelas Eddy.

Dalam Pemilu, ada tiga lembaga yang berperan penting, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP). Namun dalam mengawasi berlangsungnya Pemilu, bukan hanya tugas Bawaslu.

"Yang berperan dalam pengawasan Pemilu seharusnya semua komponen dalam masyarakat, termasuk mahasiswa. Peran yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam Pemilu adalah memastikan dirinya sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), tidak ikut menyebarkan hoax atau ujaran kebencian, juga ikut serta dalam pengawasan partisipatif," ungkap Fritz Edward Siregar.

Anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, S.H., LL.M., Ph.D., menyampaikan materi dalam Diskusi Pakar tentang Pemilu 2019 (dokpri)
Anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, S.H., LL.M., Ph.D., menyampaikan materi dalam Diskusi Pakar tentang Pemilu 2019 (dokpri)
Sebagai generasi millennial, mahasiswa memang sangat rentan mendapatkan paparan berita hoax maupun ujaran kebencian di media sosial (medsos). Itu semua perlu dilawan dengan cara melihat secara kritis dunia yang dipenuhi media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun