Pengaruh Agama Sebagai Jembatan
Komunikasi di Kalangan Remaja
Remaja merupakan bagian dari masa pubertas yang akan dialami oleh setiap orang. Sebagian orang menyebut masa ini dengan masa “pemberontakan”. Dikarenakan di masa ini seorang anak akan mengalami bentrokan yang akan di laluinya. Seorang anak akan lebih ekspresif dalam menjalani kehidupannya, cenderung memberontak dan hanya memikirkan kemauanya saja tanpa memikirkan dampak yang akan dia dapati dari tindaknya. remaja itu bermula dari usia 14-18 tahun. Remaja merupakan seseorang yang belum dewasa dan bukan juga anak-anak, tetapi orang dewasa yang mempunyai ciri-ciri seperti anak-anak dan juga mempunyai ciri-ciri anak dewasa.
Dengan mempunyai ciri-ciri tersebut, remaja dikategorikan sebagai seseorang anak yang belum mempunyai pegangan pendirian. Banyak hal yang terjadi di dalam diri remaja dikarenakan adanya dorongan serta keingintahuan yang besar. Cenderung tidsk mau mendengar perkataan orang lain bisa juga termasuk orangtuanya. Maka disinilah peran agama sebagi jembatan komunikasi orangtua ke anak. Agama adalah sebuah ajaran yang membahas peraturan baik dan benar. Erat kaitanya dengan remaja adalah menjadikan fungsi agama sebagai pagar pembatas agar yang dilakukan oleh remaja tidak melenceng dari batasan agama. Dan didukung dengan kejiwaan para remaja yang telah mampu mem[unyai pandagan hidup dari segi kualitas. Dengan hal-hal yang menjadi sumber bagi perkembangan yaitu, munculnya norma dan kategori untuk menanggapi soal-soal rohaniah dan perkembangan kemampuan anak menggunakan bahasa.
Disinilah fungsi komunikasi, dengan adanya agama merupakan wacana awal untuk mengarahkan moral remaja kerah yang lebih baik. Fungsi komunikasi disini adalah sebagai alat penyampaian pesan dan moral agar maksut tercipta kesamaan presepsi antara orangtua dengan remaja. Banyak kesalahan dalam menangkap maksut orangtua sehingga remaja cenderung berpikir bahwa mereka dikekang dan dilarang. Semuanya tidak akan terjadi jika orangtua bisa mengkomunikasikan apa yang ada dipikiran orangtua kepada anak-anak remaja sesuai dengan pemikiran mereka. Inilah yang disebut komunikasi sebagai pengaplikasikan agama dalam diri remaja. Orangtua dapat menyamakan keinginan remaja dengan memasukan nilai-nilai agama sebagai pengontrol perilaku. Dengan agama sebagai komonikasi awal orangtua kepada remaja maka akan menciptakan remaja-remaja yang dapat mengendalikan jiwa dan perilakunya. Menciptakan remaja yang berprilaku baik dan kreatif dimulai dengan komunikasi yang baik, serta pendidikan agama sebagai pembatas perilaku.