Jalan-jalan ke mal tidak lupa ku mampir di kamar kecil, kumasuki ruang tersebut dan kulihat ke kanan ke kiri dan ke setiap sudut ruangan. Dengan penuh perhatian kumenuju pada tempat urinal dan bergegas melaksanakan kewajiban alamku. Setelah selesai kutaklupa untuk mengecek ruang di balik pintu kamar kecil pada ruangan tersebut.Â
Perlahan pintu kudorong ke dalam dan kumasuki ruang tersebut. Kulihat ada tulisan TOTO. Mengingat waktu terus berjalan, kulangsung kembali bergegas pergi menuju ke arah wastafel tempat di mana nantinya ku akan melakukan kegiatan pembersihan tangan.Â
Dengan penuh perhatian, kudapati kembali tulisan TOTO yang tertulis pada bagian wastafel itu. Hari terus berlalu dan begitu pula denganku yang terus berpindah tempat menuju dari satu tempat ke tempat lain.Â
Keesokan harinya, kutaklupa untuk menjaga kesehatan dengan terus rajin meminum air mineral agar tubuh terhindar dari dehidrasi dan otak menjadi jernih. Tak terasa waktu terus berlalu sejak kupertama membaca buku sebagai salah satu rutinitas keseharianku.Â
Penuhnya tubuh ini disebabkan terisi oleh air mengakibatkan otak memerintahkan tubuh ini untuk segera menuju ke tempat pembuangan air terdekat. Tanpa berpikir panjang kulangsung mengikuti arahan dari si otak tersebut.Â
Ku berjalan beberapa menit lamanya menuju ke tempat pembuangan air mewah terdekat. Di sebuah mal, tempat biasa ku bersemayam ini, kuberikan seluruh tumpahan cairan dalam tubuh ke tempat yang seharusnya.Â
Tetes demi tetes air masuk ke dalam lubang pembuangan. Air mengucur deras setelah tombol penyiraman ditekan. Perjalanan singkat ini dilanjutkan dengan mengunjungi wahana pencucian tangan yang biasa dikenal dengan penyebutan kata wastafel.
Sebuah objek yang indah dan elegan jika diperhatikan dan direnungkan. Objek yang dibangun berkat kerjasama seluruh umat manusia ini melalui mekanisme pasar saham bebas, tanpa memandang agama, suku, ras, dan etnis. Objek yang netral dan tak memihak pihak manapun.Â
Objek tersebut tetap melakukan tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh meski kerapkali ia diludahi, dikotori dan dikurangi nilai jualnya seiring berjalannya pemakaian oleh para pengunjung kamar kecil bersama itu.Â