Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Belajar dan Hikmah Menjadi Kurator

10 April 2023   19:08 Diperbarui: 10 April 2023   19:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Tidak terasa Romadon memasuki 10 hari terakhir. Romadhon kali ini masih dengan suasana berpuasa dan diwarnai aktivitas menulis. Bedanya, tahun lalu menulis santai, tahun ini menulis serius.  Kok jadi serius ya ? Iya pasalnya, tertanggal 01 Januari 2023, saya menerima tantangan menjadi kurator dan mulai menulis alias menjadi kurator buku antologi. Tertanggal 01 Januari 2023  sampai  sekarang saya telah menyelesaikan tugas sebagai kurator dua kali, artinya  2 antologi telah saya pegang. Dan saat ini telah membuka antologi yang ke 3. 

Nah sesungguhnya apa yang ingin saya sampaikan ? Pamer bahwa telah menjadi kurator ? Hehe bukan, bukan itu. Namun dengan pengalaman ini, ternyata saya telah belajar dan mendapatkan ilmu yang mahal. 

Yaitu :  yang pertama saya mulai mempelajari kaidah bahasa serta penulisan yang benar. Dengan mempelajari EYD, juga KBBI. 

Yang ke dua. Belajar, konsisten  membagi waktu. Dengan kondisi bulan Romadon, selain berkah, juga fisik terasa lelah. Dengan demikian harus diatur  pembagian waktu. Kapan istirahat, kapan masak untuk buka dan sahur, kapan beraktivitas serta kapan saya harus menulis.

Hikmah yang ke tiga adalah, belajar menyimpan  tulisan dengan rapi. Biasanya dalam menyimpan naskah artikel, selalu berantakan. Satu di blog pribadi, yang lain banyak artikel di Kompasiana dan bahkan ada juga yang berceceran di my dokumen handphone. Ketika saya butuh fail dan artikel, saya bingung ada di mana artikel yang saya maksudkan.  Dengan menjadi kurator, saya telah menerima 60 naskah dari 60 penulis. Jika saya masih "jorok" dalam artian tidak rapi, maka saya akan kehilangan 60 naskah itu. Entah ada di mana. 

Hikmah selanjutnya adalah, saya belajar Proofreading. Saya mencoba belajar uji baca berkali-kali, memperbaiki typo, kerancuan kalimat dan tentu saja mempelajari penulisan yang baik, meski masih saja terdapat kekurangan di sana sini. Kelak dengan proses. Bisa ala biasa. 

Sungguh dalam 3 bulan terakhir ini saya telah belajar banyak dan mencoba bekerja keras.

 Terbersit di dalam hati saya, semakin kuat keinginan menjadikan menulis sebagai passion. Namun kali ini saya akan lebih fokus ke jenis tulisan fiksi dan puisi Arkais.  Untuk dua jenis tulisan ini, Alhamdulillah saya sudah punya guru khusus. 

Untuk cerpen, sudah mulai saya tulis. Sementara untuk puisi Arkais, akan saya mulai setelah syawal. 

 Nah itu saja share pengalaman dari saya kali ini. Terima kasih. Salam literasi.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun