Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kacang Lento Ala Pak Bandi dan Masa Lalunya

25 November 2015   11:39 Diperbarui: 25 November 2015   19:25 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Inilah kacang lento itu"][/caption]

Kemarau panjang seperti sekarang ini dihadapi Pak Bandi dengan lapang dada. Betapa tidak, di saat para petani dari daerah lain kesulitan mendapatkan air untuk irigasi maka Pak Bandi tenang-tenang saja.

Ia tetap bisa bercocok tanam secara normal dengan mengandalkan air selokan warga perumahan yang berada tak jauh dari lahannya. Di dekat lahannya terdapat kolam penampungan air buangan warga perumahan. Dengan air limbah rumah tangga yang sudah diendapkan beberapa lama itulah ia mengairi petak-petak lahannya sekaligus menyirami tanamannya.

Banyak tanaman berumur pendek (genjah) dibudidayakan di lahannya. Salah satunya dari jenis kacang lento. Maksudnya kacang yang digunakan untuk penganan bernama lento yakni semacam perkedel pelengkap kuliner lontong balap Surabaya.

[caption caption="Tanaman kacang lento di lahan"]

[/caption]

[caption caption="Tanaman kacang lento yang dibudidayakan menggunakan para-para (Jawa = anjang-anjang)"]

[/caption]

Kacang lento dipanen pada umur 2 bulan. Umur 45 hari sejak tanam benih, tanaman sudah berbuah. Pada saat berumur 60 hari kacang lento sudah bisa dipanen. Umur panen memang tak berbeda nyata dengan kacang hijau.

Tanaman kacang lento tumbuh merambat. Sebagian petani memasang kayu para-para (Jawa = anjang-anjang) agar tanaman bisa merambat pada tiang para-para. Tapi tak sedikit petani yang menanamnya dengan menebarkan di lahan secara langsung, tanpa para-para.

Hanya jarak tanamnya saja yang lebih lebar daripada bertanam kacang hijau hal itu agar lebih leluasa dalam tumbuh-kembang dan optimal dalam penyerapan zat hara. Pak Bandi dan para petani di desanya lebih condong menerapkan cara bertanam kacang lento tanpa para-para itu.

[caption caption="Membasahi lahan sampai gembur sebelum tanam"]

[/caption]

[caption caption="Membantu sang suami mengumpulkan hasil panen kacang lento"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun