Manfaat buka bersamaÂ
Kita bayangkan saja, di dalam acara buka bersama, bisa makan dengan kenyang tapi tidak over (mubazir) dan hatipun senang.Â
Buka bersama bisa juga menjadi ajang silaturahim antar sesama anggota keluarga, kerabat dekat, rekan kerja, teman kuliah dan juga sanak-saudara lainnya.Â
Timbul rasa syukur di dalamnya atas keberkahan itu, bisa berkumpul dan berbagi bersama. Masing-masing anggota akan merasakan kebersamaan, terjalinnya sebuah interaksi dan komunikasi.Â
Kadang yang tak terhindarkan, di saat buka bersama itu berlangsung, acaranya bukan saja menikmati hidangan yang ada tapi malahan rasan-rasan (membicarakan) aib atau kekurangan anggota (orang) lain. Dan ini yang tak dibenarkan dalam Islam. Kecuali rasan-rasan untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan yang ada.Â
Bukber virtual, memang bisa?Â
Merebaknya pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan memaksa kita untuk taat dan berdisiplin ketat pada protokol kesehatan (prokes) yang ada. Salah satu poinnya, kita harus menjaga jarak fisik (physical distancing) dan menghindari acara kumpul-kumpul yang melibatkan banyak orang.Â
Acara bukberpun tak seleluasa dulu, sebelum merebaknya pandemi. Sebagian orang kemudian berinisiatif melangsungkan bukber secara virtual (maya) yang dikenal sebagai bukber virtual.Â
Memang bisa? Ya bisa donk he..he..he.. . Berbuka puasanya tetap sendiri-sendiri di rumah masing-masing. Setelah itu diri kita dan makanan untuk berbuka dihadapkan ke layar kamera HP atau laptop.Â
Bukber virtual dilakukan secara video call dengan menggunakan saluran internet, aplikasi dan pastinya gadget, apakah itu berupa smartphone, laptop dan perangkat lainnya. Aplikasi yang digunakan biasanya WhatsApp dan Zoom.Â
Selain alasan merebaknya pandemi, bukber virtual ini cukup efektif bagi mereka yang terhalang oleh ruang dan waktu. Jarak yang saling berjauhan yang memisahkan mereka.