Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Serba-serbi Bougenville, dari Mitos hingga Cara Menanam yang Tepat

10 Februari 2021   21:05 Diperbarui: 14 Februari 2021   09:08 2552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman bunga bugenvil (dok. Mawan Sidarta)

Sebagian dari Anda pasti pernah mendengar sebuah ungkapan atau kata mutiara (quote) yang berbunyi, "say love with flower" yang artinya kurang lebih "katakan cinta dengan bunga". 

Kalau boleh saya tafsirkan lebih jauh bahwa bunga atau tanaman berbunga pada umumnya bisa menjadi sarana mengungkapkan perasaan cinta kepada seseorang.  

Mungkin saja seseorang kesulitan mengungkapkan perasaan cintanya kepada orang lain melalui kata-kata, lalu digunakanlah bunga untuk mewakili perasaannya.  

Mengamati bugenvil sebagai kelangenan (dok. Mawan Sidarta)
Mengamati bugenvil sebagai kelangenan (dok. Mawan Sidarta)
Berkirim rangkaian (karangan) bunga kepada seseorang yang telah meninggal dunia sebenarnya juga merefleksikan perasaan cinta kepada sang mendiang dan keluarga yang ditinggalkan. 

Suatu ungkapan hati yang begitu mendalam yang disampaikan karena sangat kehilangan orang yang dikasihi (dicintai) mengingat berbagai jasa (kebaikan) yang telah diperbuat semasa masih hidup untuk orang lain dan lingkungan di sekitarnya.  

Bunga memang identik dengan perasaan cinta, kelembutan atau kedamaian (ketentraman) hati atau apa saja yang menggambarkan kebaikan hati seseorang tidak memandang usia (tua atau muda), jenis kelamin (laki atau perempuan) atau stratifikasi (status atau kedudukan) sosial di tengah masyarakat.  

Pandemi covid-19 yang tak kunjung mereda menuntut sebagian dari kita untuk banyak tinggal di rumah. Beraktivitas, apakah itu bekerja dan juga sekolah, semua dari rumah. 

Kita tidak ingin waktu (kesempatan) selama diam #dirumahsaja itu hanya untuk bermalas-malasan, sekadar rebahan di kasur atau singkatnya terbuang percuma. 

Agar tidak jenuh (bosan), sebenarnya banyak aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan. Nah kegiatan positif yang lagi tren di masa pandemi seperti sekarang ini salah satunya ialah bercocok tanam tanaman bunga (hias). 

Ditanam dalam pot juga bisa berbunga lho (dok. Mawan Sidarta)
Ditanam dalam pot juga bisa berbunga lho (dok. Mawan Sidarta)
Seorang tetangga di kompleks perumahan kami setengah berkelakar mengatakan "Timbang ati sumpek angur umek kembang ae, masiyo ekonomi lagi puret" (daripada pikiran gelisah mendingan otak-atik tanaman bunga meski ekonomi sedang tak menentu). 

Sebelum merebak pandemi mungkin enggan berkebun berhubung banyak waktu luang di rumah jadi termotivasi untuk rajin berkebun. Atau yang memang suka berkebun, lebih getol lagi dalam berkebun.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun