Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memolitur Perabot Bambu dengan Oli Bekas, Kenapa Tidak?

24 November 2018   11:27 Diperbarui: 24 November 2018   12:17 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balai bambu (bayang) yang sudah dipolitur dengan oli bekas (dok.pri)

Setiap kendaraan bermotor, apakah itu kendaraan roda dua, tiga, empat atau bahkan kendaraan besar seukuran truk triler atau tronton pasti dalam pengoperasiannya membutuhkan minyak pelumas untuk mesinnya. Minyak pelumas mesin atau yang biasa kita kenal dengan istilah oli itu jenisnya bermacam-macam tentunya disesuaikan dengan jenis mesin kendaraan.  

Seperti kita ketahui bersama, setelah pemakaian kendaraan dengan jarak tempuh 1000 atau 1500 kilometer maka oli kendaraan (umumnya) perlu diganti dengan yang baru walaupun ada juga seseorang yang baru mengganti oli mesin kendaraannya setelah pemakaian dengan jarak tempuh 2000 kilometer. Yang pasti oli perlu secara rutin diganti agar performa mesin tetap terjaga.

Tidak semua pemilik kendaraan menggunakan jasa bengkel saat mengganti oli mesin kendaraannya. Sebagian ditangani oleh pemilik kendaraan itu sendiri karena proses penggantian oli itu mudah dilakukan dan tidak membutuhkan keahlian khusus.

Oli bekas kadang terabaikan begitu saja. Habis ganti oli, oli bekas biasanya ditampung dalam botol kemasan (plastik) oli baru. Lalu dibiarkan menumpuk di gudang sampai berbotol-botol. 

Mungkin saja di antara pembaca yang budiman ada yang belum tahu kalau oli bekas itu masih bisa dimanfaatkan lagi untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pertukangan. 

Bila Anda ingin menggunakan baut mur (bolt and nut) yang sudah lama tidak terpakai sehingga akhirnya karatan, pada drat (ulir) nya maka bisa dilumuri atau direndam sebentar dalam oli bekas lalu dilecek ( baut mur tadi dibuka-tutup berulang-ulang sehingga menjadi ringan karena karatnya terlepas). 

Agar knalpot motor atau bahkan mobil tidak mudah karatan maka setiap beberapa bulan sekali bisa Anda semprotkan oli bekas pakai tapi masih bagus kondisinya ke bagian lubang knalpot. Biasanya setelah kendaraan dipakai mesin dan knalpotnya panas sehingga oli bekas tadi akan meleleh merata ke bagian dalam knalpot. Plat bagian dalam knalpot akan lebih tahan karat dengan pemberian oli bekas ini. 

Umumnya knalpot kendaraan bermotor diberikan lubang pada bagian bawah oleh pabrikannya untuk pembuangan air hujan atau air biasa saat knalpot kemasukan air termasuk oli bekas yang disemprotkan tadi. Tapi Anda tak perlu khawatir karena oli bekas yang tersisa akan terbakar habis dan keluar melalui lubang knalpot dalam bentuk asap.

Mereka yang sering menggunakan sepeda motor biasa (bertransmisi / bukan matic) bisa saja menggunakan oli bekas pakai untuk melumasi rantai agar rantai tidak berbunyi kemratak atau bahkan gampang los (terlepas dari gear) serta putus di tengah jalan karena terlalu panas selama dipakai dalam perjalanan. Pelumasan dengan oli bekas menjadikan rantai tidak mudah karatan. Oli bekas juga dipakai untuk melumasi roda pintu pagar rumah yang mungkin seret atau macet karena karatan, roda rolling door toko, engsel pintu besi dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Memolitur perabot bambu (kayu) dengan oli bekas 

Melumasi rantai motor dengan oli bekas (dok.pri)
Melumasi rantai motor dengan oli bekas (dok.pri)
Oli bekas pakai namun kondisinya masih bagus tidak selalu harus di lempar ke bak sampah atau selokan karena dianggap mengotori. Bisa saja kita manfaatkan sebagai politur  alternatif untuk perabotan dari bahan bambu atau kayu bila kita malas membeli cat atau politur kayu yang harganya cukup mahal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun