Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belum Pernah Mencicipi Kue Bernama "THR"

6 Juni 2018   12:46 Diperbarui: 6 Juni 2018   13:00 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah ilustrasi (repro dok.pri)

Setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri atau lebaran yang namanya perbincangan seputar Tunjangan Hari Raya (THR) selalu muncul ke permukaan dan most debated (banyak diperbincangkan, red). 

Saya sendiri sampai detik ini juga belum pernah merasakan seperti apa nikmatnya kue lebaran yang bernama THR itu. Jangankan merasakan, melihat  wujud mahluk yang bernama THR saja juga belum pernah. 

Belakangan tersiar kabar kalau negara tahun ini melalui PP Nomor 19 Tahun 2018 memberikan THR kepada PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan, selengkapnya bacadi sini. 

Saya sendiri yang nyaris nggak pernah menjalin hubungan kerja dengan instansi pemerintah maupun perusahaan swasta sehingga pantas mendapat dan merasakan nikmatnya THR, kadang merasa gimana gitu kalau dengar ribut-ribut soal THR ini.

"..Papah nggak pernah dapat THR ya.." ujar anak semata wayang kami. Tapi serta merta sang istri menghibur kemudian menimpali "Wis talah tenang aja pah, kita nanti pasti dapat rezeki dari yang lain".

Ya..begitulah suasana (hati) setiap menjelang lebaran. Apa merasa sedih? nggak juga sih tapi cekot-cekot (terasa nyeri, red) he..he.., ya akhirnya berlalu begitu saja dari tahun ke tahun sampai sekarang.

Kalau saya yang nggak pernah terikat ke dalam unit kerja mungkin pantas saja tidak menerima THR. Lagian siapa yang mau ngasih THR pengangguran seperti  saya he..he..

Celakanya lagi bagi mereka yang sudah capek-capek bekerja ikut perusahaan lalu nggak dapat menikmati kue lebaran yang bernama THR itu atau kalaupun dapat THR tapi jumlahnya tidak sesuai dengan harapan seperti yang tertuang dalam Permenaker no 16 tahun 2016, informasi selengkapnya baca di sini. 

Tak tahan dengan perlakuan perusahaan, akhirnya para pekerja (karyawan) itu kemudian melakukan negosiasi dengan pihak perusahaan. Ketika melalui cara nego tak berhasil maka biasanya ditempulah cara demonstrasi (tuntutan). 

Oleh para pekerja, demonstrasi kadang dipandang sebagai tonikum yang ampuh agar perusahaan bersedia menuruti apa yang menjadi kemauan / tuntutan karyawan.

Terus Berusaha, Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun