Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Romantisme di Dapur, Cara Asyik Mengisi Ramadan

23 Mei 2018   15:27 Diperbarui: 24 Mei 2018   04:41 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romantisme di dapur he..he..(dok.pri)

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah karena di dalamnya terdapat Rahmat Allah, maghfirah (penghapusan dosa) dan dijauhkannya hamba Allah dari panasnya api neraka. 

Di bulan suci ini setiap muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa sangat dianjurkan untuk memperbanyak diri dengan amal kebajikan dan aktivitas-aktivitas bermanfaat lainnya.

Tidur saja di saat ihlas menunaikan ibadah puasa termasuk aktivitas yang berpahala apalagi dengan upaya masing-masing anggota keluarga untuk saling merekatkan hati (hubungan batin antara suami, istri dan anak) boleh jadi itu lebih berpahala lagi. 

Untuk urusan timbang-menimbang amal perbuatan manusia, Allah sajalah yang jadi hakimnya. Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang maha mengetahui segala sesuatu.

Hubungan yang baik (harmonis) antara suami, istri dan anak akan menjadi salah satu modal untuk mewujudkan keluarga yang romantis. 

Bagaimana sebuah keluarga akan menjadi romantis bila hubungan yang terjalin itu tidak harmonis. Singkat kata, hubungan (interaksi) antar satu anggota dengan lainnya harus harmonis dulu, baru bisa menjadi romantis.

Sebutan suami atau istri yang romantis mestinya tak selalu dikaitkan dengan urusan-urusan fisik biologis (bermesra-mesraan) di atas ranjang semata, apalagi saat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan, tentu hal begituan (hubungan suami-istri) itu tak bisa dilakukan secara leluasa (bahkan dilarang oleh agama) tidak seperti kalau di luar Ramadan. 

Romantisme suami-istri meski sah dan halal tapi kalau merusak ibadah puasa ya jangan dilakukan, ditahan dulu menunggu sampai saatnya berbuka puasa (malam hari).

Keluarga Romantis adalah Tuntutan Melip

Keluarga yang romantis itu seperti apa? Banyak orang menggambarkan atau mendefinisikan keluarga romantis di bulan Ramadan ini dengan bermacam-macam pendapat. Seperti di antaranya : keluarga yang romantis itu ialah jika suami atau bapak bersama anak dan istri rajin mengerjakan sholat wajib berjamaah di masjid, rajin bertarawih bersama, berbuka bersama, berolah raga pagi bersama, makan sahur bersama dan masih banyak lagi batasan-batasan tentang kata romantis.

Batasan romantis untuk satu orang bisa saja berbeda dengan orang lain. Setiap orang punya kriteria-kriteria sendiri untuk menyebut calon suami (pacar / tunangan), suami atau bahkan bapaknya itu romantis atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun