Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sambut Musim Hujan dengan Bertanam Lombok

3 Desember 2015   14:19 Diperbarui: 3 Desember 2015   16:16 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Lahan yang sudah dicangkuli "]

[/caption]

Pemupukan dan pengendalian hama-penyakit tanaman lombok kecil tampaknya tak terlalu merisaukan Pak Bandi. Lahannya yang tak begitu luas itu sudah cukup subur. Paling ia hanya menebarkan urea, TSP dan KCl secukupnya.
Untuk petak lahan 50 X 50 meter persegi ia biasanya membutuhkan 25 – 40 kg (1 sak lebih) masing-masing jenis pupuk di atas.

“Sesekali saya berikan srintil wedhus (pupuk organik dari kotoran kambing, red) sebanyak ¼ kilogram di sekitar tiap batang tanaman lombok” terangnya saat saya temui kemarin.

Hama yang biasa ditemukan pada tanaman lombok umumnya berupa kutu yang oleh Pak Bandi dinamakan gurem atau thrips. Daun rusak, pucat atau layu merupakan penyakit yang sering ia temui pada tanaman lomboknya.

[caption caption="Panen bisa dilakukan"]

[/caption]

Saat tanaman lombok berumur 1,5 bulan setelah pindah tanam, ketika sudah siap berbuah, dibuatlah tiang penyangga (para-para) agar saat berbuah nanti tanaman lombok tidak mudah rebah. Lombok mulai berbuah pada umur 2 bulan, pemeliharaan secara intensif mulai dilakukan karena tanaman sudah memperlihatkan hasilnya.

Umur 2,5 sampai 3 bulan setelah pindah tanam itu, lombok kecil sudah bisa dinikmati hasilnya. Selanjutnya setiap selang 5 – 7 hari sekali pemanenan bisa dilakukan.

Kata Pak Bandi, bila perawatan dan pemupukan bisa dilakukan secara teratur maka tanaman lombok kecil bisa dipetik buahnya sampai umur 3 tahun.

Kini harga lombok kecil di pasar tradisional mencapai 15 – 20 ribu sekilonya. Mengingat harga di pasaran yang lumayan bagus, beberapa petani mengikuti jejak Pak Bandi mulai bertanam lombok kecil nan pedas itu.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun