Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rusuh MK, Sudirman-Thamrin Mencekam

22 Agustus 2014   04:36 Diperbarui: 21 Agustus 2016   19:06 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350122" align="aligncenter" width="600" caption="Pengamanan aparat gabungan keamanan (Dokumen Pribadi/Mawalu)"][/caption]Perjuangan demi tegaknya keadilan mencapai puncaknya hari ini. Ribuan pendukung Prabowo-Hatta memenuhi jalanan protokol Thamrin dan silang Monas seputaran Patung Kuda Indosat sebelum gedung Mahkamah Konstitusi.

Dari Jawa Barat sekitar 8.000 simpatisan dan pendukung Prabowo-Hatta berdatangan ke gedung MK menggunakan jalan biasa (bukan tol) melalui Cimahi, Bandung dan Purwakarta dengan menggunakan mobil pribadi. Tak ada bendera atau atribut pada kendaraan atau pakaian mereka.

Ribuan pendukung Prabowo-Hatta dari Tasik, Banjar, Ciamis, Sumedang, dan Bandung termasuk pula ratusan pendukung dari GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Baru) memenuhi kawasan Thamrin hari ini pasca diumumkan keputusan MK terkait sengketa Pilpres 2014.

[caption id="attachment_350122" align="aligncenter" width="600" caption="Pengamanan aparat gabungan keamanan (Dokumen Pribadi/Mawalu)"]

[/caption]Polda Metro Jaya mau tak mau mengisolasi kawasan Thamrin dan Medan Merdeka yang ingin masuk ke area gedung Mahkamah Konstitusi untuk mendengarkan keputusan final hasil sidang MK. Lebih dari 28.000 personil tim gabungan Polisi dan TNI dikerahkan untuk mengamankan gedung MK.

[caption id="attachment_350122" align="aligncenter" width="600" caption="Gabungan aparat Polri dan TNI untuk pengamanan gedung Mahkamah Konsitutsi (Dokumen Pribadi/Mawalu)"]

[/caption]Bantuan dari pihak Kepolisian didatangkan dari berbagai daerah termasuk Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Banten, Lampung dan Bali untuk mengamankan situasi di seputar gedung MK.

Arus kendaraan pun terpaksa dialihkan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang menutup sejumlah ruas jalan dan mengalihkan arus lalu lintas di sekitar Mahkamah Konstitusi. Lalu lintas dari Tanah Abang II ke Jl. Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jl. Abdul Muis, Jl Majapahit, dan Jl Harmoni.

[caption id="attachment_350122" align="aligncenter" width="600" caption="Peralatan keamanan aparat Kepolisian (Dokumen Pribadi/Mawalu)"]

[/caption]Lalu lintas dari Semanggi ke Istana Negara dialihkan di Patung Kuda ke Jl. Budi Kemuliaan, Jl Abdul Muis, Jl Majapahit, Harmoni dan seterusnya dialihkan ke Jl. Medan Merdeka Selatan, Jl Medan Merdeka Timur dan Jl. Ridwan Rais.

Lalu lintas dari arah Jl. Gajah Mada ke Istana Negara dialihkan ke Harmoni, Juanda, Pasar Baru, Gunung Sahari dan seterusnya dialihkan melalui Lapangan Banteng dan Jl. Merdeka Timur.  Lalu lintas dari Jl. Tugu Tani dan Jl Merdeka Selatan di depan Kedubes AS dialihkan ke Jl. Merdeka Timur melaui Jl. Perwira.

[caption id="attachment_350122" align="aligncenter" width="600" caption="Jalanan di Kawasan Sudirman yang sepi kendaraan (Dokumen Pribadi/Mawalu)"]

[/caption]Para pekerja kantoran di kawasan Sudirman dipulangkan setengah hari, sehingga beberapa ruas kawasan Sudirman sepi dari kendaraan dan kosong melompong.

Ribuan pendukung Prabowo-Hatta yang sudah berada di kawasan Thamrin terpaksa bertahan di seputar patung Kuda Indosat karena gabungan aparat keamanan memukul mundur massa yang merengsek maju menuju gedung MK dengan semburan gas air mata dan water cannon.

[caption id="attachment_350122" align="aligncenter" width="600" caption="Barikade kawat berduri untuk menghadang pendukung Prabowo-Hatta memasuki kawasan gedung Mahkamah Konstitusi (Dokumen Pribadi/Mawalu)"]

[/caption]Semburan tembakan gas air mata dan water cannon membuat para pendukung Prabowo-Hatta yang berjuang menuntut demi tegaknya keadilan dipukul mundur ke Jl. Medan Merdeka Selatan, sebagiannya lagi ke arah Bundaran HI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun