Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Pendeta, Spesialis Senggama Rampok Wanita High Class dan Sosialita

10 Juli 2013   18:05 Diperbarui: 4 April 2017   17:17 12455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak semua anak Pendeta mengikuti suri tauladan orang tuanya. Contohnya saja Arseto Pariadji, anak seorang Pendiri dan Pemimpin Gereja Tiberias Indonesia yang sering naik turun sorga itu. Arseto Pariadji, si anak bengal itu, justru sering keluar masuk Penjara karena terlibat kasus Narkoba. Ini ibaratnya bapak naik turun sorga, anak masuk keluar penjara.

Adalah Jimmi Muliku alias Jhon Weku, anak seorang Pendeta Gereja Pantekosta. Pria asal Gorontalo yang berumur 33 tahun ini namanya jadi buah bibir dan mencuat ke permukaan akhir-akhir ini karena kesuksesannya meniti karir sebagai spesialis senggama rampok wanita High Class dan Sosialita di Jakarta ini.

Kalau di Amrik sono ada seorang Putra Kawanua yang berhasil mengukir prestasi masuk jajaran elit US Air Force, namun di negeri tumpah darah beta ini, justru kebalikannya ada seorang putra Kawanua yang menoreh prestasi menjadi spesialis senggama rampok wanita borju dan sosialita high class.

Sosoknya pun mencuat ketengah jajaran elit perampok spesialis Indonesia dan masuk daftar orang yang paling diburu Polisi. Penampilannya ala borjuis, masuk keluar hotel bintang lima, kemampuan bicara yang memikat, mengaku pengusaha kaya, adalah senjata ampuh si John Weku "Senggamaputra" ini menjerat para wanita high class korban gaya hidup ala Bohemian Rhapsody dijaman yang serba modern ini.

Sembari menyelam minum air, itulah John Weku "Senggamaputra". Selain puas menikmati kemolekan para tubuh wanita borju di atas kasur empuk yang mahal di hotel-hotel berbintang lima, dia juga mendapatkan harta yang super "wah" dari para korbannya itu. Kasihan para "Ibu Kita Kartini" modern itu, sudah susah-susah ngangkang, harta mereka diembat pulak.

Modus operandinya licin bagai belut. Setelah para korban yang cantik jelita itu puas disenggama di atas kasur mahal yang empuk di kamar President Suite Room Hotel-Hotel Bintang Lima, para wanita high class yang tergeletak lemas tak berdaya di atas kasur empuk hotel pun di ikat dan dilakban mulutnya, lalu harta mereka dijarah.

Alhasil puluhan Handphone mewah berkelas, puluhan perhiasan bernilai ratusan juta rupiah, dan uang tunai puluhan jutaan rupiah pun berhasil dibawa kabur tanpa kesulitan yang berarti.

Orang-orang seperti John Weku ini memang bukan manusia suci pemegang kunci kerajaan sorga dan stempel neraka jahanam yang menyimpan taring dan tanduknya, akan tetapi sepak terjangnya di dunia glamour wanita high class dan sosialita di ibukota metropolitan ini, seharusnya justru menjadi warning alert bagi para "Ibu Kita Kartini" modern itu agar melek matanya.

Kenapa demikian?

Karena itulah pelajaran yang berharga dan setimpal bagi para wanita matre penyembah berhala harta duniawi di dunia yang renta dan fana ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun