Mohon tunggu...
Maulyn Citra Safira
Maulyn Citra Safira Mohon Tunggu... Lainnya - IIB Darmajaya

Mahasiswa Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Komponen Saham pada Teori Portofolio dan Analisis Investasi dalam Kehidupan Manusia

27 Januari 2023   22:00 Diperbarui: 27 Januari 2023   22:05 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang dipelopori oleh ekonom University of Chicago Harry M. Makowitz (1927), yang menerima Hadiah Nobel Ekonomi pada tahun 1990. Menurut teori ini, baik risiko maupun pengembalian harus diperhitungkan, dengan asumsi bahwa kerangka kerja ada cara formal untuk mengukur keduanya saat membangun portofolio. Portofolio bertujuan dalam mengurangkan risiko penyebaran uang di antara beberapa asset yang tidak sama sehingga apabila sebuah asset akan rugi tetapi asset lain tidak, seluruh penilaian dalam berinvestasi tak akan hilang.

Teori portofolio dalam bentuk dasarnya didasarkan pada asumsi bahwa imbal hasil sekuritas di masa mendatang dapat diperkirakan dan kemudian risiko dapat ditentukan dengan mengubah distribusi imbal hasil. Sebagai suatu pendapat, teori portopolio menetapkan keterkaitan linear dalam resiko dengan pengembaliannya. Dalam hal ini, semakin tinggi risiko investasi atau pinjaman, semakin tinggi dalam melakukan pengembaliannya guna menutupi resiko itu.

Investasi yaitu persoalan terpenting untuk perusahaan. Organisasi mampu memakai dana cadangan dalam mengatasi permasalahan itu. Investasi bisa dibsebut menjadi sebuah aktivitas yang dilandasi oleh kepercayaan dalam penanaman sejumlah uang tertentu diperusahaan maupun emitten sekarang disebuah masa, untuk mendapat laba dimasa mendatang. Aktivitas berinvestasi pun dianggap menjadi sebauh janji untuk menginvestasikan aset diperusahaan sekarang untuk mendapatkan laba dimasa depan.

Penanaman modal atau istilah bahasa inggrisnya investment dapat diartikan sebagai penanaman. Investasi yaitu kewajiban dalam menginvestasikan modal tertentu sekarabg ini untuk mendapatkan laba dimasa depan (Tandeililin, 2021). Lebih lanjut (Jorgiyanto, 2010), investasi berarti menunda masuknya pemakaian saat ini kedalam aktivaproduktif untuk jangka masa tertentu. Dari spekulasi maupun anggapan seseorang, investasi bertujuan dalam menjalani hidup yang lebih baik dimasa depan, meminimalisir inflasi serta mendukung orang dalam menghemat perpajakan.

Ricardus Ekko Inderajit (2011: 51) memaknai investasi sebagai menumbuhkan laba untuk mencukupi kebutuhan masa depan serta memberi kemakmuran. Investasi umumnya akan melibatkan rencana untuk keperluan administrasi di masa depan, baik itu biaya sekolah dan kuliah anak, pensiun, memperluas operasi organisasi, dll. Menabung, di sisi lain, menyisihkan pendapatan saat ini untuk diakumulasikan untuk kebutuhan masa depan yang tidak dapat diramalkan.

Salah satu komponen teori portofolio adalah saham.Saham yaitu surat keterangan yang menjelaskan hak milik disebuah organisasi, dan pemegang saham memiliki hak dalam melakukan penuntutan keuntungan dan kekayaan perusahaan, serta pemodal memiliki hak dari laba organisasi yang berbentuk deviden. Saham yaitu pembuktian hak milik diperusahaan, yang mena pemilik tersebut dikatakan sebagai pemilik saham.

Terdapat 2 bentuk saham yang terkenal di masyarakat dalam pasar modalnya, yakni commom stocks dan preferred stocks. Saham biasa (commom stocks) yaitu suray berharga dalam perseroan dengan skor nominalnya yang mana pemegang diberi hak dalam menyesuaikan RUPS dan RUPSLB serta berhak dalam memutus pembelian atau tidak melakukan rights issue (penjualan saham terbatas) yang akan memperoleh laba sebagai dividen pada akhir tahun. Di antara sekuritas yang di perdagangkan dipasar modal, sahambiasa merupakan saham yang terkenal dalam publik. Dari emitten, sahambiasa sering dipakai dalam mengumpulkan uang masyarakatnya. Oleh karena itu, sahambiasa adalah saham yang paling menarik untuk pemodal dan emitten.

Saham preferens yaitu suratberharga yang diperjualbelikan diperusahaan dengan skor nominal yang pemiliknya menerima penghasilan tetap berupa dividen dan dibagikan disetiap triwulan. Saham yang berkarakteristik kombinasi dalam obligasi maupun sahambiasa yaitu dapat memberikan penghasilan tetap, namun terdapat yang gagal memberikan hasil dari kehendak pemodal. Saham tersebut hampir mirip terhadap sahambasa dalam 2 cara: mereka menjadi wakil hak milik saham serta terbit dengan tidak adanya jangka waktu tertulis dan membayar dividen.

Sebagai informasi, keuntungan atas sahambiasa yang lebih besar atas saham preferens. Laba pun akan datang dengan resiko tinggi, kemudian di terima. Dengan demikian, Haryajid, Handy dan Anjar berpendapat "Investor yang memperoleh penghasilan yang tinggi lebih baik untuk melakukan investasi di saham biasa, karena perputaran yang diperoleh dari saham tersebut sangat tinggi. Apabila investor menginvestasikan dananya di saham preferen, maka hanya pada waktu tertentu saham itu dapat diuangkan".

Tujuan pokok penanam modal, misalnya melakukan pembelian maupun mempunyai saham, adalah untuk menerima deviden yang ditujukan hanya untuk keuntungan yang diterima, yang dibayarkan oleh emiten sebagai deviden, kepemilikan perseroan adalah pengurus organisasi. Banyaknya kepemilikan saham menjadikan besarnya kendali diperusahaan dan saham yang diperoleh dapat diperdagangkan maupun diperjualbelikan lagi terkait harga yangtinggi. Sehingga ada harapan saham mampu meningkatkan keuntungan atas jualbeli saham.

Saham yaitu sertipikat mengenai hak milik perusahaan, pemilik saham akan mengklaim pendapatan maupun aset diperusahaan. Nilai saham akan terpengaruh dengan hukum penawaran maupun permintaan. Nilai sebuah saham akan semakin tinggi saat kelebihan permintaan terhadap saham tersebut serta akan menurun saat terjadi lebih tawaran. Berdasarkan Maurise Kendal, harga saham memiliki pola yang tidak dapat diprediksi atau tidak pasti. Ini bergerak menurut jalan acak, jadi pemodal perlu mendapat kepuasan pada taraf laba dari mekanisme pasarnya dengan pengembalian normal. Pengembalian abnormal hanya mungkin terjadi ketika terjadi kesalahan dengan efisiensipasar, pengembalian abnormal hanyalah dapat didapat melalui persaingan yang tak adil.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun