Kebiri merupakan tindakan bedah atau menggunakan bahan kimia yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan atau fungsi ovarium  pada betina. Pengebirian ini dapat dilakukan baik pada hewan ataupun manusia. Biasanya kebiri kimiawi dilakukan dengan cara memasukkan zat kimia anti-androgen ke dalam tubuh seseorang.
Setelah dilakukan kebiri, pastinya akan ada dampak yang diberikan pada tubuh. Tetapi, biasanya kita sering mendengar bahwa kebiri kimiawi dapat memunculkan efek bahwa seorang pria akan menjadi feminim. Dilansir dari antaranews.com, ternyata hal tersebut salah. Menurut dr. Heru H. Oentoeng, ahli andrologi dan seksologi dari RS Siloam Jakarta ada beberapa dampak yang akan terjadi ketika kebiri sudah dilakukan, diantaranya:
Menghilangkan kemampuan ereksi
- Menghilangkan libido dan hasrat seksual
- Impotensi
- Kemandulan
- Massa otot berkurang
- Lemak meningkat
- Gairah serta semangat hidup berkurang
- Pengeroposan tulang dalam jangka panjang
- Penuaan dini
Biasanya, kebiri lebih sering dilakukan pada hewan, yang salah satunya untuk mengurangi jumlah populasi. Namun, kebiri yang dilakukan pada manusia lebih kepada hukum negara yang dijatuhkan bagi pelaku pelecehan seksual. Misalnya, beberapa negara seperti Australia, Israel, Rusia, Amerika Serikat, termasuk Indonesia yang  juga sudah memiliki hukum kebiri kimiawi.
Namun, perlu menjadi catatan, kebiri kimiawi tidak bersifat permanen. Saat pemberian zat anti-androgen dihentikan, efeknya akan berhenti dan akan muncul lagi fungsi seksualnya. (Sumber: BeneFIT.co.id)