Mohon tunggu...
Achmad Maulana Sirojjudin
Achmad Maulana Sirojjudin Mohon Tunggu... -

Pekerja teks pada sebuah agensi di Jakarta dengan publikasi untuk website benefit.co.id dan slaras.id. Selalu ingin mengubah subjektivitas menjadi objektivitas, namun selalu gagal. Menerima kritik pedas pada setiap kalimat insan, karena saya pun pedas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inilah 9 Dampak Kesehatan Kebiri Kimiawi!

28 Mei 2016   14:26 Diperbarui: 28 Mei 2016   14:48 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kebiri merupakan tindakan bedah atau menggunakan bahan kimia yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan atau fungsi ovarium  pada betina. Pengebirian ini dapat dilakukan baik pada hewan ataupun manusia. Biasanya kebiri kimiawi dilakukan dengan cara memasukkan zat kimia anti-androgen ke dalam tubuh seseorang.

Setelah dilakukan kebiri, pastinya akan ada dampak yang diberikan pada tubuh. Tetapi, biasanya kita sering mendengar bahwa kebiri kimiawi dapat memunculkan efek bahwa seorang pria akan menjadi feminim. Dilansir dari antaranews.com, ternyata hal tersebut salah. Menurut dr. Heru H. Oentoeng, ahli andrologi dan seksologi dari RS Siloam Jakarta ada beberapa dampak yang akan terjadi ketika kebiri sudah dilakukan, diantaranya:
Menghilangkan kemampuan ereksi

  1. Menghilangkan libido dan hasrat seksual
  2. Impotensi
  3. Kemandulan
  4. Massa otot berkurang
  5. Lemak meningkat
  6. Gairah serta semangat hidup berkurang
  7. Pengeroposan tulang dalam jangka panjang
  8. Penuaan dini

Biasanya, kebiri lebih sering dilakukan pada hewan, yang salah satunya untuk mengurangi jumlah populasi. Namun, kebiri yang dilakukan pada manusia lebih kepada hukum negara yang dijatuhkan bagi pelaku pelecehan seksual. Misalnya, beberapa negara seperti Australia, Israel, Rusia, Amerika Serikat, termasuk Indonesia yang  juga sudah memiliki hukum kebiri kimiawi.

Namun, perlu menjadi catatan, kebiri kimiawi tidak bersifat permanen. Saat pemberian zat anti-androgen dihentikan, efeknya akan berhenti dan akan muncul lagi fungsi seksualnya. (Sumber: BeneFIT.co.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun