Mohon tunggu...
maulin nilnal muna
maulin nilnal muna Mohon Tunggu... Lainnya - Maulin Nilnal Muna

Nama : Maulin Nilnal Muna Umur : 19 tahun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

17 Juni 2021   09:50 Diperbarui: 17 Juni 2021   10:26 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara dengan persentase demokrasi yang cukup tinggi, sampai tahun 2021 tercatat sudah 12 kali dilaksanakan pemilu. Pemilu terakhir dilaksanakan pada tahun 2019, meskipun demokrasi dalam pandangan berat merupakan upaya untuk menghargai dan mensejathterakan rakyat dalam kehidupan banyak terjadi perselisihan antar golongan terhadap tujuan dari demokrasi tersebut.

Realita menunjukkan bahwa hingga saat ini Indonesia masih menjadi negara berkembang, melihat banyak kondisi berbagai sudut pandang dengan segi formalitas hanya dipaksa untuk melaksanakan demokrasi yang belum sesuai dengan kondisi politik negara tersebut.

Seharusnya, demokrasi dapat memakna arti penting masyarakat dengan mensejahterakan warganya. Demokrasi hingga saat ini dapat dimaknai secara personalitas, harusnya tidak ada perbedaan dalam hal ini. 

Melalui sudut pandang saya, demokrasi dapat saya katakan sebagai  mekanisme konteks sosial, ekonomi, dan budaya karena berawal dari demokrasi sendiri terjadi banyak perubahan aspek kehidupan masyarakat dalam bernegara. 

Seharusnya, hal ini menjadi "PR" para lembaga yang bertugas untuk lebih menjamin negara yang lebih baik. Banyak faktor yang memprakarsai demokrasi kurang bekerja maksimal diantaranya, kurang cakapnya penyelenggara kekuasaan yang hingga sekarang masih banyak para kuasa yang membela diri sendiri terhadap kesalahan.

Tidak hanya itu, Indonesia juga mengalami masalah yang serius. Kesejahteraan rakyat yang didamba-dambakan atas nama demokrasi justru belum terwujud. Hingga melewati pilkada-pilkada yang awalnya memiliki tujuan sebagai sarana distribusi untuk menampung pemikiran-pemikiran rakyat, justru disalahgunakan oleh para pejabat. Hanya sebagai ajang menumpuk pekerjaan. Kekayaan, dan kekuasaan. Belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk pemerintah, penyelenggaraan pajak yang masih terus naik dan bertambah, program-program pemerintahan yang jumlahnya semakin besar. Tanpa memandang terlalu banyak dampak negatif dari penyelenggaraan program tersebut.

Bahkan masyarakat patut mempertanyakan termasuk saya sebagai warga negara Indonesia, dimana letak demokrasi yang benar-benar mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat atau rakyatnya? Hingga saat ini, Amerika membuktikan bahwa hanya mereka yang pantas dianggap sebagai negara yang paling demokratis dengan memperlakukan negara lain tidak elegan dan tak sepatutnya. Negara ini mudah menyerang negara lain tanpa menghargai HAM dan kebebasan sebagaimana digunakan dalam bermusyawarah.

Proses demokrasi mengancam persatuan masyarakat, terlihat dari semakin banyaknya perbedaan frekuensi masyarakat hingga saat ini. Dari persoalan sepele hingga konflik yang sulit dipecahkan. Pemilu yang diadakan setiap lima tahun sekali, seakan menjadi pelatih untuk terbiasa dengan konflik-konflik yang akan muncul. 

Jangankan dalam masyarakat, keluarga pun banyak yang terpisah akibat konflik perbedaan pendapat antar anggota keluarga. Dengan pandangan perbedaan politik yang masih berlaku saat ini, dinyatakan bahwa demokrasi ternyata belum mampu benar-benar menjadi sarana perjuangan terhadap kepentingan masyarakat. Suara rakyat hanya dibutuhkan dalam pelaksanaan pemilu saja dan dilupakan saat masa pemilu berakhir. Opini dari banyak masyarakat perlu ditampung demi kelangsungan demokrasi yang lebih baik untuk negara Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun