Mohon tunggu...
Mauliddia Siwi
Mauliddia Siwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menganalisa Unsur Intrinsik dalam Cerpen

28 Februari 2017   13:48 Diperbarui: 7 Maret 2017   16:00 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menganalisa Unsur Intrinsik Dalam Cerpen
Cerpen "Karena Merah Putih" karya Zezen Zaenudin

Tema
Nasionalisme
Hal ini terlihat dari judul ceritanya. Dalam teks cerpen sendiri, penulis menuliskanHiduplah Indonesia Raya Aku tak tahu seberapa sakralnya kalimat itu. Tiap kali berkumandang, ada saja air mata yang berlinang. Bukan Aku, tapi Syaku. Hormat temanku beda. Tangisnya ada, tapi senyuman juga. Ucapnya jarang ada haru dalam kehikmatan. Ujarnya jarang ada senyum dalam penghormatan.
Latar
Sekolah (kelas)
Syaku, ABG (Anak Belum Genap) 15 tahun yang belaga gede dan gayanya selangit, menggemparkan kelas berteriak keras dengan alasan konyol yang tak jelas.
 bangunan kuno disebrang jalan
Alaahhh. Kita gak percaya yang gituan, kek jawab Mereka sambil memanjat pagar bangunan peninggalan Belanda itu.
rumah Tigor.
17 hari setelah itu, Syaku mengunjungi kediaman Tigor.
Rumah syaku
Pada nyatanya, bendera kuning tampak jelas terikat di pagar depan rumah Syaku.

Pesan atau amanat
Agar kita bisa lebih menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Salah satu caranya dengan menghormati sang saka merah putih.
Tokoh dan Penokohan
Aku (bijak, perduli terhadap teman)
Syaku sering kedapatan menyendiri dan bermuram durja di tempat yang sepi
Aku tahu siapa yang membersihkannya, Aku tahu siapa yang mengibarkannya. Syaku lah yang tepat untuk mengganti kata siapa dalam kalimat sebelumnya. Syaku pikir dengan apa yang dilakukannya, bisa mengurangi karma dari apa yang dulu pernah Ia lakukan pada bendera.

Syaku (nekad, berani dan tak pernah ingkar janji)
Yang lain sibuk memperingati, Syaku sibuk nepatin janji
Alaahhh. Kita gak percaya yang gituan, kek jawab Mereka sambil memanjat pagar bangunan peninggalan Belanda itu.

Tigor (kurang percaya diri dan kurang berani)
Serius? Kata orang-orang benderanya gak pernah diturunin semenjak Halim Perdana Kusuma direbut PKI ucap Tigor
Terus taruhannya gimana? Gue pegang Madrid juga soalnya tanya Tigor.

Otan (setia kawan)
Udaaah.. tepatin aja janji luhh!! Ntar gue temenin deh lanjut Otan bersamaan denganLaporan pemimpin pasukan kepada pemimpin upacara
Kakek tua (suka menasehati dan memperingatkan)
Hehhh.. Asal kalian tau aja. Orang-orang jaman dulu susah payah mempertahanin kibaran benderanya. Banyak yang gugur karena ulah PKI sebelum KOSTRAD rebut Halim Pedana Kusuma kembali. Entah apa jadinya jika arwah mereka tau yang nurunin Merah Putih malah bangsanya sendiri
Diomongin malah ngeyel. Jangan kaget kalo nanti ada yang kena santet atau mati jatuh dari menara sutet

Sudut pandang
Menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
Hiduplah Indonesia Raya Aku tak tahu seberapa sakralnya kalimat itu. Tiap kali berkumandang, ada saja air mata yang berlinang. Bukan Aku, tapi Syaku. Hormat temanku beda. Tangisnya ada, tapi senyuman juga. Ucapnya jarang ada haru dalam kehikmatan. Ujarnya jarang ada senyum dalam penghormatan. Terkadang ku berdiri, mengharap jawaban yang tak pasti. Mencari musabab yang tepat terhadap temanku ini. Sekali ku bertanya, jawabnya Karena merah putih.Syaku, ABG (Anak Belum Genap) 15 tahun yang belaga gede dan gayanya selangit, menggemparkan kelas berteriak keras dengan alasan konyol yang tak jelas.
Alur
Menggunakan alur maju.
17 hari setelah itu, Syaku mengunjungi kediaman Tigor
Satu minggu setelahnya, tidak ada yang menyangka bahwa wali kelas masuk lebih awal dan tidak biasanya beliau bercakap lebih lembut dan lebih formal.
Lalu bagaimana keadaan Syaku setelah 45 hari kematian Otan temannya? Pada nyatanya, bendera kuning tampak jelas terikat di pagar depan rumah Syaku. Ku sadari bahwa Syaku yang dulu dan yang sekarang sudah mati, tepat 45 hari setelah kematian Otan Pramugi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun