Pulau lancang merupakan salah satu pulau kecil yang termasuk kedalam daerah administratif  Kepulauan Seribu. Letak Pulau Lancang bersebelahan dengan Pulau Pari, sehingga berada dibawah satu kepengurusan yang sama yakni Lurah Pulau Pari. Masyarakat Pulau Lancang mayoritas berprofesi sebagai nelayan bagan, dengan hasil tangkapan yang tidak menentu akibat adanya faktor musim dan iklim.Â
Namun, ikan teri menjadi komoditas yang paling banyak dihasilkan oleh nelayan Pulau Lancang. Ikan teri yang dihasilkan selanjutnya dijual dalam bentuk segar oleh nelayan di darat. Pengolahan hasil perikanan oleh masyarakat setempat juga hanya sebatas olahan rumahan, seperti teri kacang balado dan bakwan teri.
Disamping itu, hasil survey dengan ibu-ibu penduduk desa menunjukkan bahwa pembuatan produk hasil perikanan sudah beberapa kali dilakukan oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, namun menurutnya kegiatan tersebut hanya menguntungkan para pemilik usaha saja.Â
Sehingga, ibu rumah tangga yang tidak memiliki usaha tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut.Â
Berangkat pada beberapa masalah tersebut, tim KKN-T IPB 2022 yang menjalankan kegiatan KKN-T selama 40 hari di Pulau Lancang berusaha mengangkat program kerja berupa pembuatan produk olahan ISUBA sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah pada komoditas tangkapan hasil perikanan Pulau Lancang, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.Â
Selain itu, output kegiatan tersebut yaitu dapat membantu para ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki usaha, sehingga dapat mengikuti pelatihan pembuatan produk hasil perikanan.
ISUBA merupakan akronim dari kata Ikan Suwir Balado. Produk ini merupakan hasil inovasi mahasiswa KKN-T IPB 2022 yang menggunakan bahan baku berupa ikan, bawang putih, bawang merah dan cabe. Pembuatan ISUBA dapat dilakukan oleh semua kalangan, dan diproduksi baik skala besar maupun kecil.Â
Pembuatan ISUBA dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2022 di (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) RPTRA Klanceng Putih, Pulau Lancang pada pukul 09.00 – 11.00 WIB. Selain kegiatan demo memasak, juga diadakan penyuluhan tentang pengemasan atau packaging yang baik, serta cara penanganan ikan yang baik supaya tetap segar hingga ke tangan pembeli, mengingat penjualan dilakukan di daratan.