Mohon tunggu...
Maulana Zam
Maulana Zam Mohon Tunggu... Teacher and Motivator -

Kerendahan hati adalah kualitas pikir yang sangat mulia. \r\n\r\nBerubah atau Dirubah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kaizen Goes to School, Inovasi Toyota di Bidang Pendidikan

26 Oktober 2017   00:50 Diperbarui: 26 Oktober 2017   01:08 2943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by : bursalokerterbaru.com

Berawal dari nama Toyoda, saat ini Toyota menjadi pabrikan yang  menghasilkan 8 - 8,5 juta mobil pertahun. Catatan angka ini membawa Toyota menjadi pabrikan terbesar di dunia. Tidak mudah pencapaian ini  diraih oleh Toyota mengingat pemain di industri otomotif sangat banyak  dan kuat. Tentu amat menarik jika mencermati apa yang menjadi kekuatan  utama dari Toyota sehingga mampu eksis dalam jangka waktu yang lama.

Sesuai dengan motto-nya di tahun 2017 yaitu Let's Go Beyond, Toyota  berkomitmen menghasilkan produk berteknologi tinggi dan berkualitas. Tidak hanya itu pelayanan purna jual terus diperkuat dengan menghadirkan  layanan menyeluruh (service for All). Inilah mengapa para konsumen  tidak bergeser atas pilihan mereka untuk kebutuhan berkendara. Kemudahan  akses untuk service dan juga produk yang selalu berinovasi sesuai  perkembangan peradaban manusia menjadi hal spesial yang melekat pada  produk Toyota.

Dalam perjalanan waktunya, setelah 40 tahun Toyota berkiprah di  Indonesia. Kini perusahaan otomotif terbesar di tanah air ini terus  bergerak melakukan inovasi. Salah satu yang dilakukan adalah inovasi di  bidang pendidikan. Mengapa bidang pendidikan menjadi fokus penting bagi strategi operasional Toyota? Karena mereka menyadari bahwa dunia  pendidikan memberikan output dari lulusan tamatan sekolah yang terserap oleh dunia usaha dan industri.

Setelah hampir satu tahun, PT. Toyota Astra Motor SPLD melakukan  pembinaan kepada 22 SMK yang ada di Kabupaten Bekasi. TAM (Toyota Astra  Motor) melakukan gebrakan untuk dunia pendidikan melalui program Kaizen  Goes To School. Tujuan dari program ini adalah melatih dan membina  sekolah dan siswa untuk belajar memecahkan masalah.

arsip
arsip
Inti dari Kaizen adalah melakukan perubahan kecil yang dilakukan  terus menerus. Dengan harapan perubahan kecil ini bisa memberikan dampak  yang besar bagi budaya kerja dan belajar di lingkungan sekolah serta  membentuk budaya perilaku yang baik pada diri guru dan siswa.

Hasil pembinaan ini lalu dijadikan ajang lomba untuk mengukur sejauh  mana sekolah-sekolah yang menjadi binaan PT. TAM SPLD dapat  mengimplementasikan program ini kedalam struktur kerja dilingkungan  sekolah. Ajang lomba ini di sebut Quality Control Circle atau QCC.

Hadir dalam lomba ini management TAM, Bapak Nanang Susminarto selaku  Deputy Division Head TAM SPLD dan Bapak Saryadi sebagai perwakilan  direktorat PSMK  Kemendikbud sekaligus membuka ajang QCC yang pertama  kali diadakan.

Adapun jenis yang dilombakan dalam festival QCC ini adalah QCC theme,  QCC Exhibition, Best presenter, Best Costume, Best defile, dan Video  contest.

Peserta QCC pertama dari 22 SMK terseleksi menjadi 13 peserta dari  SMK yang ada di kabupaten Bekasi dan Bogor, yakni SMK Bina Prestasi, SMK  Mitra Industri, SMK Al Muslim, SMKN 2 Cikarang Barat, SMK Yapin 02  Setu, SMK 11 Maret, SMK Wikrama, SMKN 1 Cikarang Selatan, SMK Talenta  Bangsa, SMK Laboratorium Global, SMK Al Amin Cikarang Utara, SMK Tunas  Teknologi dan SMK Al Amin Cibarusah.

Sebagai pemenang dari kegiatan Festival QCC ini di raih oleh SMK Bina  Prestasi yang meraih juara pertama untuk jenis lomba utama yaitu QCC  Theme. Diharapkan dengan kegiatan ini sebagai langkah inovasi Toyota di  bidang pendidikan dapat memberikan sumbangan besar bagi perkembangan dan  peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Tulisan ini ter publish juga di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun