Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi Johor Island, Surga Kecil di Pantai Timur Malaysia

20 April 2018   11:09 Diperbarui: 20 April 2018   14:50 3037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atas undangan Johor Tourism dan Malaysia Travel Information Center (MaTIC), penulis mendapat kesempatan untuk mengunjungi obyek wisata di Johor Island (Kepulauan di Kesultanan Johor), yakni Pulau Babi Besar (sering disebut Pulau Besar) dan Pulau Tinggi, di Mersing.

Namun perjalanan ke Johor tidak melalui rute terdekat, yakni melalui Batam - Singapura - Johor, melainkan dari Kuala Lumpur (KL), melewati jalan darat sejauh 350 kilometer dengan bus besar bersama sekitar lima puluh orang anggota rombongan yang terdiri dari blogger dan awak media. 

Untung jalan-jalan di Malaysia mulus dan tidak terlalu padat, sehingga perjalanan sejauh itu dapat dilalui sambil tidur. Apalagi pemandangan di kiri-kanan jalan agak monoton karena didominasi oleh perkebunan kelapa sawit.

Pukul 13.00 bus sampai di Kota Mersing, tepatnya di Mersing Harbour Centre (Pelabuhan speedboat Mersing). Ahmad Nizam dari Johor Tourism menyambut kami dengan ramah. Selesai makan kami langsung menuju pelabuhan. Rombongan menaiki lima speedboat yang sudah tersedia, menuju destinasi wisata unggulan di lepas pantai Johor.

Di Johor terdapat beberapa pulau yang menjadi destinasi wisata unggulan, yakni Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Rawa, Pulau Dayang, Pulau Pemanggil, Pulau Aur yang kecil, Pulau Tinggi dan Pulau Sibu. Tujuan kami adalah Pulau Besar. Lebih ke arah Barat Laut ada Pulau Tioman yang terkenal, tetapi itu masuk ke Kesultanan Pahang.

Selama 30 menit perjalanan dari pelabuhan Mersing, speedboat merapat di dermaga Pulau Besar. Kami disambut oleh nyanyian kelompok vokal oleh 7 orang lelaki yang menyanyi dengan suara koor yang kompak. Sosok mereka seperti orang Indonesia Timur. Rambut ikal dan kulit agak kelam terbakar matahari. Belakangan baru diketahui bahwa mereka adalah orang Sangir (Sangihe Talaud), Sulawesi Utara, yang bekerja di Bayu Lestari Resort . Lagu yang dinyanyikan mirip lagu koor gereja.

Kami berkumpul sebentar di restoran milik Bayu Lestari Resort untuk menikmati makanan yang disediakan. Rombongan lalu dibagi tempat menginap di beberapa bilik dengan kapasitas berbeda. Ada yang bisa ditempati 4 orang dan ada pula yang bisa ditinggali 7 orang untuk bangunan berlantai dua. Bangunan kayu milik resort ini sangat artistik. Bangunan-bangunan itu ternyata dibuat oleh orang-orang Woloan, Minahasa, Sulawesi Utara.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Menurut staf dari Johor Tourism, Ahmad Nizam, Pulau Besar dahulu dihuni oleh penduduk. Tetapi penduduk sudah menjual tanahnya kepada beberapa pemilik resort, sehingga tidak ada lagi penduduk yang menetap. Masih ada beberapa bangunan bekas penduduk dan barang-barangnya yang sudah rusak yang dibiarkan teronggok. Kini pulau tersebut hanya dijadikan destinasi wisata. Ada tiga buah resort yang tenang di sana.

Resort-resort di Pulau Besar sangat tenang, tidak ada musik hingar bingar atau turis berpakaian seronok yang mondar-mandir. Resort di Pulau Besar cocok untuk liburan keluarga yang ingin menghilangkan kepenatan rutinitas dan suasana kehidupan kota besar yang ramai. Pulau Besar memiliki pantai yang panjang dan cukup lebar.

Pasirnya putih halus nyaris seperti tepung. Airnya jernih, sehingga sangat menyenangkan untuk mandi dan bermain-main air di pantai. Di beberapa tempat terdapat spot untuk menyelam (diving) dan snorkling. Jika beruntung, penyelam bisa menemukan ikan pari, penyu sisik berawarna emas atau dugong.

Alam di Pulau Besar masih sangat terjaga. Di belakang resort terdapat sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi dengan hutan masih perawan. Burung-burung bebas berkembang biak di tempat itu. Bahkan di sekitar resor kami bisa melihat berbagai jenis burung dengan mudah bermain-main di pantai atau di pohon-pohon.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di sebuah pohon cemara di tepi pantai dekat Coconut Resort terlihat puluhan kalong bergelantungan. Tak ada yang mengusik.

Di dermaga speedboat Pulau Besar setiap pagi muncul tiga ekor burung elang untuk mencari makan. Elang-elang tersebut menukik ke per mukaan air lalu pergi menuju perbukitan di belakang resort, sambil membawa ikan dalam cengkeramamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun