Mohon tunggu...
Aji Mats Mail
Aji Mats Mail Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Informatika Data Analytics

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Untung KKN Cuma 30 Hari

7 Februari 2020   01:07 Diperbarui: 7 Februari 2020   01:17 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tubuh ini rasakan lelah meminta istirahat setelah seharian bertugas dalam kegiatan program kerja penutup Kuliah Kerja Nyataku. Agenda Puncak, sebuah acara tabligh akbar sebagai agenda perpisahan. Tapi ku paksakan merekam semua kejadian dalam sebuah tulisan.2 Hari lagi genap sudah hari ke 30. Hari dimana tak disematkan lagi Mahasiswa KKN dan melanjutkan kehidupanku seperti biasanya, kuliah efektif, sebagai mahasiswa informatika semester 6 yang telah memilih Kelompok Keahliannya dan diharapkan untuk mempersiapkan diri untuk menyelesaikan Kerja Praktek di masa Liburan selanjutnya. Untung KKN cuman 30 Hari.

Untung KKN cuman 30 hari. Ada kurang lebih 1.433 mahasiswa, dibagi 74 Kelompok, berarti ada 74 Desa yang ditempati oleh kelompok mahasiswa KKN. Kebayang ya ? Tiap tempat beda situasi, tapi Indonesia punya Acuan IPM (indeks Pembangunan Manusia). 

Bayangkan apa saja harapan masyarakat desa terhadap adanya KKN ? atau kita balik, apa saja harapan mahasiswa terhadap kondisi desanya ? dekat dengan rumah kah, dekat ke unsil kah, atau berharap kondisi tempatnya sudah baik agar KKN sebatas pindah tidur ?. Siapa Mahasiswa saat ini ? Bagaimana kah sosok Mahasiswa seharusnya ? Untung KKN cuman 30 hari, banyak dalih yang bisa kulontarkan untuk menyelimuti diri dari harapan masyarakat terhadap perubahan baik yang dibawa mahasiswa.

28 hari sudah kulewati bersama kelompok. Bersama keluarga baruku. Berbagai macam konflik dihadapi bersama.

Tidak ada rasa hormat jika tidak ada rasa perhatian. Jika tidak ada perhatian maka tidak ada pengertian. Jika tidak ada pengertian maka tidak ada belas kasihan. Jika tidak ada kasih sayang maka tidak ada empati. Jika tidak ada empati maka tidak ada pengampunan. Jika tidak ada pengampunan maka tidak ada kebaikan, Jika tidak ada kebaikan maka tidak ada kejujuran. Jika tidak ada kejujuran maka tidak ada cinta. Jika tidak ada cinta maka tidak ada kedamaian. Jika tidak ada kedamaian maka tidak ada kebahagiaan. Jika tidak ada kebahagiaan, MAKA ADA KONFLIK KARENA KOMUNIKASI.

Kucoba merangkai konflik yang biasanya terjadi dalam kegiatan KKN ini :
IDEALIS VS REALISTIS
Diawali masa masa penetuan kelompok KKN yang out of the box, lalu menerima 18 atau 19 orang lain sebagai rekan kelompok, mengadakan rapat perdana untuk berbincang kesana kemari dengan niat penting untuk memilih Koordinator Desa Kelompoknya. Penentu Kebijakan Akhir Kelompok ( Idealitas rata rata masih tinggi dengan keinginan mengaktualisasikan pengetahuan kehidupannya pada masyarakat.

Memasuki tahap survei bahkan wawancara, setelah mengetahui geopolitik desa timbulah rasa realistis yang memerangi jiwa idealisnya. Muncul tahapan Menganalisis situasi, memikirkan apa yang penting, membuat skala prioritasnya, dan menentukan apa yang dapat dikurangi.

Beradu Argumen dengan setiap orang dalam kelompoknya, tak sedikit kelompok yang goyah, konflik secara indivual, diuji kemahasiswaannya. Eh, siapa itu mahasiswa ? bagaimana kah sosok mahasiswa seharusnya pun tak kupunya gambaran penuhnya. Untung KKN cuman 30 Hari. 

Berbahagialah kau yang dapat menyelesaikan konflik internalnya.
Terimakasih aen, uwa ucup, yoman, aryadilaew, marlin dan sang kordes internal haikal yang selalu menjadi pria dalam kelompok. Beruntungnya diriku.

EGOIS VS IDEALIS
Satu hal yang saya pelajari dimasa sekolah dan kuliah kerja nyata ini, tanggung jawab adalah tindakan yang lebih dari sekedar menerima hukuman atas kesalahan yang telah dilakukan. Tanggung jawab akan sangat bernilai jika kita mampu memberikan solusi sehingga kesalahn tersebut dapat diperbaiki dan tidak terulang lagi.

Berapa banyak konflik internal yang tak terselesaikan akan berdampak pada egosentri. Membuat adakanya pertarungan antar si egois dan si idealis dalam kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun