Mohon tunggu...
Mateus Hubertus Bheri
Mateus Hubertus Bheri Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Itu Seni

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila adalah Bintang Penuntun dan Spirit Membangun Bangsa

15 Februari 2020   13:06 Diperbarui: 15 Februari 2020   22:05 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Parade Kebangsaan 1 Juni 2019 di Kabupaten Ende-NTT

Setiap orang berharap dan menginginkan untuk hidup aman, damai, dan mendapatkan kebahagian yang sama seperti yang dirasakan oleh orang lain.

Setiap orang pula, ingin diperlakukan sama dimata hukum. Dan laginya setiap orang menginginkan mimpi yang sama untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraan diatas Negaranya sendiri.

Mungkin kita lupa kalau Negara itu ada karena ada rakyat di dalamnya. Mungkin juga kita lupa bagimana arti kebangsaan yang didefenisikan Otto Bauer dan Ernest Renan yaitu keinginan untuk hidup bersatu.

Dari sekian persoalan di atas  merupakan tugas Negara dalam hal ini pemerintah yang dipercayakan oleh Negara untuk menjalankan tugas tersebut. Karena tujuan dibentuk sebuah Negara adalah melindungi, memajukan, mencerdaskan seluruh rakyat Indonesia dengan tidak terkecuali.

Sangat wajar apabila rakyat menjadi pesimis di atas tanahnya sendiri. Tidak heran apabila rakyat selalu berpikiran buruk kepada Negaranya sendiri. Sebab janji manis Negara untuk memberikan kesejahteraan kepada rakay masih jauh dari harpan.

Lalu bagaimana cara mewujudkan mimpi besar Negara dalam mensejahterakan rakyat?

Hampir dari semua persoalan yang terjadi diRepublik ini telah dipaparkan pada tulisan ini. Tidak lupa juga penulis mengulas tentang tujuan didirikan sebuah Negara dan juga tentang konsep membangun yang baik.

Ada hal yang terlewatkan dan akan dipaparkan penulis dalam paragraf ini. Apa masalah dan kendala yang dihadapi oleh Negara dalam mengubah nasib bangsa Indonesia kearah yang lebih maju.

Bung Karno sebagai Bapak Proklamator dalam pidatonya 1 Juni 1945 tentang "Pancasila" mengatakan bahwa  "Pancasila" adalah bintang penuntun atau "weltanschauung" tentang berdirinya sebuah Negara yang Merdeka.

Tentunya yang dimaksud oleh Bung Karno "Weltanschauung" kita tidak menjiblak dari Negara-negara Eropa, melainkan digali dari harta karun Indonesia sendiri. 

Dalam pidato 1 Juni 1945, Bung Karno juga menyampaikan perihal tentang berdirinya  Negara Indonesia merdeka bukan satu orang saja, bukan juga untuk sesuatu golongan saja, baik golongan bangsawan, golongan yang kaya, melainkan "semua buat semua","satu buat semua","semua buat satu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun