Pontianak, 23 November 2013. Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) Kalimantan Barat melaksanakan seminar sehari di Hotel Kapuas Dharma dikawasan jln. Imam Bonjol. Dimulai dengan registrasi peserta sekitar pukul dua belas siang, peserta seminar sudah bediri ramai di lobby hotel. Temu sapa seraya bersalaman dan juga berpelukan terjadi saat itu dan suara gelak tawa pun terdengar. Suasana hangat terasa bagi para peserta seminar yang rata-rata merupakan alumni SPRG atau yang kini dikenal dengan JKG Poltekkes Pontianak. Seminar ini tak ubahnya juga merupakan acara reuni bagi para pesertanya.
Diikuti 191 peserta dari 200 lebih yang mendaftarkan diri, seminar dimulai pukul 13.40 WIB. Dibuka dengan doa secara Islam oleh Ahmad Jaiz, acara dilanjutkan dengan penyampaian kata sambutan oleh Darwin Amd.Kg selaku ketua panitia. Dalam sambutannya Darwin menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras dan kerja sama para panitia yang akhirnya membuat seminar ini bisa dilaksanakan “kami panitia dari persiapan hingga terlaksananya kegiatan seminar ini tidak mencari bantuan-bantuan dari pihak luar atau sponsor” tutupnya.
Ketua DPD PPGI provinsi Kalbar, Zulluthfi kemudian memberikan kata sambutan kedua, beliau mengatakan selamat datang kepada para peserta yang mewakili 13 kabupaten/kota yang telah bersedia hadir “terima kasih dan salut untuk rasa persatuannya sehingga mau datang jauh-jauh dari tempat tugas masing-masing ke pontianak, terima kasih sekali lagi semoga seminar ini bermanfaat” ucapnya penuh semangat.
Setelah beberapa kata sambutan, acara berlanjut ke materi. Seminar sehari mengangkat tema “promosi kesehatan gigi dan mulut mendongeng sebagai media promosi” dimoderatori oleh Bapak Damhuji SsiT, MPH dan Bapak D. Wahono, SsiT, MDSc ditunjuk sebagai narasumber. Bapak Damhuji merupakan seorang Dosen di Jurusan Keperawatan Gigi dan Pak Wahono yang didatangkan dari kota Surabaya, atau juga dikenal dengan Pak Genthong merupakan Juara pendongeng tingkat nasional di era 90 an. ini juga pengisi acara anak-anak di TVRI Jawa timur dan pernah mendampingi Ria Enes dalam acara “Boneka Susan” di TVRI Nasional.
Pak Genthong membuka dengan memberikan sebuah pertanyaan kepada para peserta “Mungkin Bapak dan Ibu bingung dan bertanya-tanya apa hubungan Perawat gigi dengan Dongeng?” tanyanya dengan logat yang khas. Seorang Dosen disalah satu Universitas Kedokteran Gigi di Surabaya ini mengungkapkan dongeng adalah salah satu alat yang dapat membawa pesan ilmiah kepada anak-anak dengan bentuk fiksi. “Anak-anak tentu menyukai dongeng. Dongeng adalah kisah khayalan yang diciptakan untuk menghibur dan mendidik. Untuk itu dongeng dapat dijadikan media promosi kesehatan kepada pasien anak-anak. Anak-anak mudah dipengaruhi dalam bentuk fiksi karena imajinasi mereka akan berkembang. Anak-anak punya dunia mereka sendiri. dunia tanpa batas di mana fantasi menjadi inspirasi mereka” ungkapnya.
Sang narasumber kemudian mengeluarkan beberapa boneka dalam tas besarnya. Boneka dijadikan media pak Genthong untuk mendongeng. Dengan bonekanya itu Beliau mempraktekkan cara mendongeng didepan anak-anak yang menjadi pasien diruang rawat Gigi. Suasana ruangan riuh pecah saat itu. Semua peserta tertawa melihat Pak Genthong beraksi dengan suara perut dan boneka-bonekanya. Kemudian Beliau memilih dan memanggil beberapa peserta untuk mempraktekkan apa yang telah diperlihatkannya kepada peserta seminar. Gelak tawapun tak terhindar sepanjang praktek mendongeng yang dilakukan peserta itu.
Selanjutnya, beliau mengajak seluruh peserta untuk latihan pernafasan dan artikulasi suara perut. Peserta mengikutinya dengan kompak. Setelah semua selesai, moderator kemudian moderator memberikan kesempatan kepada peserta yang semuanya adalah perawat gigi untuk menyampaikan pertanyaannya kepada narasumber.
Beberapa peserta yang silih berganti menyampaikan pertanyaan ataupun pendapatnya tentang materi dan seminar ini. Salah satu peserta menyampaikanterima kasihnya kepada pemateri karena memang pada praktiknya pada pasien anak agaknya terdapat masalah ketika membujuknya untuk melakukan perawatan gigi terlebih lagi pada pencabutan gigi, semoga dengan mempraktekkan materi ini hal itu dapat teratasi.
Pak Damhuji selaku moderator, menutup sesi tanya jawab tersebut dan menyampaikan “kita harus semangat mengaku diri sebagai perawat gigi. Semoga kita semua dapat lebih berkembang lagi dalam memberi pelayanan” tutupnya. Acarapun berlanjut dengan pemberian cinderamata kepada narasumber Pak Genthong dan kepada seorang perwakilan PPGI Surabaya.
Acara seminarpun berakhir, semua peserta kemudian masing-masing merapatkan diri kepada teman-teman sebayanya penuh keakraban. Sungguh sebuah seminar yang diisi penuh dengan kegembiraan kebersamaan. (afb)
Berikut foto dan Video Kebersamaan saat itu:
[caption id="attachment_281992" align="alignnone" width="448" caption="Proses registrasi di ruang Lobby"][/caption] [caption id="attachment_281993" align="alignnone" width="336" caption="Pak Darwin, Amd.KG memberikan kata sambutan"]
[caption id="attachment_281996" align="alignnone" width="448" caption="Pak Zulluthfi (Ketua DPD PPGI Kalbar) menyampaikan sambutannya"]