Mohon tunggu...
Mata Peristiwa
Mata Peristiwa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kelemahan Prabowo-Sandi di Mata Ketua Umum PPP

28 Januari 2019   10:37 Diperbarui: 28 Januari 2019   11:15 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy melihat ada banyak celah kelemahan yang dimiliki pasangan capres-cawapres, Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 ini.

Menurut Romi, kelemahan itu yang akan mempermudah jalan pasangan calon nomor 01 untuk melenggang ke Istana, April nanti.

Dengan adanya kelemahan itu, karenanya dia juga cukup optimis bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan memenangkan kontestasi politik. Meskipun pertarungan politik tidak bisa dianggap remeh.

Beberapa kelemahan itu diantaranya, pertama,  Prabowo dan Sandiaga berada di satu naungan partai yang sama, yaitu Gerindra. Kondisi ini membuat limpahan konstituen di pilihan legislatif (Pileg) tidak begitu berpengaruh  secara signifikan pada mereka berdua di Pilpres.

Kedua, hal di atas terjadi karena adanya faktor pemilihan pasangan yang kurang matang. Keputusan 'deal' Prabowo dan Sandiaga tidak didasari oleh analisa yang mendalam.

Saat itu, keputusan harus diambil di menit-menit terakhir (last minute). Juga karena mempertimbangkan konstelasi politik yang ada, sehingga hasilnya kurang begitu baik.

Kita ingat, saat itu pemilihan Sandiaga sebagai cawapres sempat diwarnai insiden 'jenderal kardus' yang ramai dibicarakan oleh kader Demokrat. Itu merupakan wujud kekecewaan suara mereka tak dianggap oleh Prabowo Subianto.

Ketiga, pasangan calon nomot urut 02 itu tidak konsisten memainkan narasi. Alhasil masyarakat sendiri bingung menilai posisi mereka.

Misalnya, kubu paslon 02 itu awalnya membawa isu 'kawal ulama'. Mereka gembar-gembor akan menjadi kandidat yang mengangkat kepentingan ulama.

Namun, Prabowo ternyata justru mengkhianati hasil ijtima ulama. Rekomendasi calon dari pertemuan ulama itu justru dibuangnya begitu saja.

Kenyataannya, justru Jokowi yang notabene lawannya kini bergandengan tangan dengan ulama karena mengajak KH. Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Sedangkan Prabowo meninggalkan rekomendasi ulama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun