Meski telah banyak bukti bahwa ada eksponen Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang turut mendompleng gerakan #2019GantiPresiden, namun PKS membantahnya. Mereka menyangkal bahwa gerakan tersebut bersih dari paham khilafah.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh politisi PKS, Ahmad Fathul Bari. Dia membantah adanya eksponen yang mendukung ganti sistem pada gerakan #2019GantiPresiden.
Padahal faktanya, bukti bahwa gerakan #2019GantiPresiden ditunggangi oleh HTI itu telah banyak beredar di masyarakat.
Misalnya, itu dimulai dari adanya video bersama antara inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera, dan Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto. Mereka bersama-sama menyatakan ingin mengganti presiden dan sistem di NKRI.
Diikuti dengan banyaknya spanduk gerakan Ganti Presiden yang bersanding dengan logo HTI dan PKS. Juga pernyataan eksponen HTI yang turut mendukung gerakan #2019GantiPresiden di media.
Hal itu menjadi bukti yang sangat jelas bahwa HTI turut menunggangi gerakan #2019GantiPresiden yang dimotori oleh kader PKS itu.
Dengan begitu, meski PKS mencoba lepas tangan soal adanya agenda HTI dalam gerakan #2019GantiPresiden, namun mereka tak bisa mengelak bila dihadapan bukti-bukti yang nyata.
Sepertinya memang ada agenda terselubung antara PKS dan HTI. melalui gerakan #2019GantiPresiden kedua kelompok itu berusaha mendorong agenda khilafah di Indonesia. PKS itu meski mengaku pro- Pancasila namun dalam aktivitas politiknya membiarkan tumbuhnya benih-benih radikalisme, terutama dalam gerakan #2019GantiPresiden.
Hal itu tak mengherankan, sebab PKS sendiri sebenarnya bercita-cita mendirikan negara Islam, meski sekarang sepertinya pro-NKRI. Sehingga, antara PKS dan HTI pada dasarnya memiliki kesamaan pandangan dan cita-cita.
Satu hal yang membedakan hanya jalan dan caranya yang sedikit berbeda. Yakni, PKS melalui demokrasi, sedangkan HTI tak mau melalui Pemilu.
Dengan kejelasan seperti di atas, sebaiknya PKS mulai mengaku saja. PKS jangan malu-malu untuk mengakui jika #2019GantiPresiden sudah ditunggangi oleh eksponen HTI.