Mohon tunggu...
Dwi Mukti Wibowo
Dwi Mukti Wibowo Mohon Tunggu... lainnya -

Mari kita bergandeng tangan untuk membantu mereka-mereka yang masih bisa kita tolong dan selamatkan masa depannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harmoni Pelukis Indonesia

4 Desember 2014   20:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1417642444700860665

[caption id="attachment_339535" align="aligncenter" width="300" caption="Harmoni Pelukis (copyrights:DMW)"][/caption]

Ada hal yang menarik dari penyelenggaraan pameran lukisan yang mengambil tema Harmoni Desember 2012. Pameran yang digelar di Heritage Gedung Learning Center Bank Indonesia pada 10 Desember 2012 yang lalu dibuka oleh mantan Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI), Agus Santoso, yang juga Wakil Ketua PPATK. Harmoni adalah keseimbangan yang perlu perwujudan nyata. Ia akan menjelmakan kondisi yang diangankan dan diinginkan semua makhluk di bumi ini, termasuk para seniman. Ada Sri Warso Wahono, Loan Utomo, Ipe Ma’ruf, Syafri, pelukis senior yang telah merambah belantara seni lukis Indonesia maupun mancanegara. Ada pula pelukis pendatang baru -  pelukis-pelukis muda yang potensial dan sarat karya sepert Dwi Mukti, I Made Suranandi, Ari Bintoro,Zaenal Arifin, Revoluta, K. Indah, Safa Sabila Fadli, Rizky Darmawan. Semangat harmoni telah menyatukan dan menyelaraskan nuansa, rasa, karsa, warna dan karya. Harmoni Desember 2012 adalah sebuah ajang pameran yang merefleksikan keinginan untuk memadukan semua perbedaan menjadi satu karya. Karya yang tak mengenal batas selain kualitas. Harmoni Desember 2012 bukan hanya sekedar ajang temu karya dan temu muka. Ia menjadi momentum yang melahirkan sebuahkomitmen. Melalui kanvas mereka berkiprah dalam pengabdian tanpa batas. Melalui kuas, mereka juga berkontribusi memberikan edukasi kepada masyarakat luas. Disinilah arti seni untuk seni (art for art), seni untuk hati (art for heart), seni untuk theraphy (art for theraphy), dan seni untuk mengabdi (art for society) menemukan maknamya. Pertemuan ini adalah sebuah momentum yang menginspirasi bagi semua pihak. Bagi para seniman pameran di Heritage ini merupakan silaturahmi multi generasi, sekaligus bukti bahwa seniman yang selama ini dianggap tak perduli dan mengasingkan diri, harus segera dikoreksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun