Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membatasi dan Menyeleksi Informasi yang Masuk ke Otak

9 Mei 2023   17:56 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:01 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia dianugrahi otak sebagai center of command. Otak memiliki fungsi luar biasa yang mengatur semua anggota tubuh. Dengan kadar oksigen yang tidak mencukupi, otak bisa bermasalah.

Otak juga menyimpan informasi yang tidak terbatas. Sejak lahir, manusia sudah mulai menyimpan informasi di otak secara bertahap. Sayangnya, tidak semua informasi yang disimpan bermanfaat bagi otak. 

Kebiasaan-kebiasaan buruk bisa dengan mudah mengganggu kerja otak. Contohnya, minuman beralkohol yang memabukkan dan aktivitas fisik yang dapat membentur tengkorak kepala. 

Namun, banyak hal lain yang ternyata berdampak buruk bagi otak. Salah satunya adalah terlalu banyak memasukkan informasi yang tidak bermanfaat bagi otak.

Tanpa kita sadari, kehadiran media sosial telah merubah banyak hal khususnya pada cara berkomunikasi dan beinteraksi. Para remaja dengan mudah menyerap banyak informasi melebihi kebutuhan otak.

Informasi yang masuk ke otak tentu saja tidak semuanya bermanfaat. Ada proses seleksi, eliminasi dan seterusnya menetap lama di pikiran bawah sadar (subconscious mind).

Dengan banyaknya akses informasi tanpa saring, otak merekam banyak hal yang kemudian menjadi 'limbah' pikiran. Dalam jangka waktu lama, informasi yang tidak relevan berubah menjadi penyakit.

Informasi visual juga memiliki dampak buruk bagi otak. Video yang mengandung pesan gambar buruk bakal menetap lama di otak, apalagi jika memancig hormon dopamin berbentuk rangsangan.

Tidak semua informasi visual yang diserap otak bermanfaat, umumnya berakhir sebagai 'sampah' yang harus dibersihkan saat tidur. Buruknya, informasi yang sudah terlanjur menetap lama lebih sulit dihapus otak.

Akibatnya, refleksi visual hasil tontonan bisa berubah menjadi kelakuan dan pada akhirnya tidak tertutup kemungkinan menjadi identitas seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun