Pola transfer ilmu akan berubah seiring berubahnya pola interaksi manusia. Pergerakan manusia yang semakin terbatas menjadikan banyak hal yang juga ikut berubah.
Hal serupa juga terjadi dalam dunia pendidikan saat era pandemi seperti sekarang ini. Jika sistem pembelajaran tidak disesuaikan dengan keadaan maka anak didik akan menjadi korban.
Keadaan perekonomian yang tidak stabil juga berdampak pada sistem pendidikan. Banyak orangtua yang saat ini dipusingkan dengan sistem 'lockdown' yang mengharuskan anak belajar secara daring dari rumah. Selain terkendala dari segi finansial, tidak sedikit orangtua kewalahan karena sulit mengontrol anak saat berada di rumah.Â
Bagaimana seharusnya Sekolah berinovasi?
Bagi kebanyakan sekolah, banyak beban baru yang harus dipikul oleh para guru. Menyelaraskan pola pembelajaran secara daring termasuk hal baru yang menambah beban psikologi dan mental bagi para pengajar.
Para pembuat kebijakan memiliki peran penting untuk menyederhanakan pola pembelajaran yang dihadirkan dalam sebuah inovasi baru.
1. Sederhanakan bahan ajar
Sebagai pemeran utama dalam pendidikan, guru harus memiliki stamina prima untuk mentransfer ilmu. Saat ini adalah momen paling tepat untuk menyederhanakan kurikulum secara masif.
Selain itu, indikator untuk menilai siswa juga harus dibuat jelas dan ringkas. Sistem administrasi harus dipangkas, dijadikan singkat, tepat dan bermanfaat.
Kita harus mengakui saat ini guru sangat kewalahan menghadapi sistem administrasi yang tujuannya tidak menentu. Pola fotokopi dan dokumentasi berkas bukan hanya menghabiskan uang tapi juga waktu guru.
Akhirnya, sisa waktu untuk menyiapkan bahan ajar tersisa sangat sedikit yang membuat kualitas transfer ilmu menjadi seadanya.
Seharusnya saat ini guru harus dilatih untuk memanfaatkan teknologi dengan baik dan menghadirkan inovasi pembelajaran baru. Media transfer ilmu yang tanpa batas bisa menjadi 'alat' transfer ilmu bagi guru dimasa pandemi, namun tanpa penyederhanaan bahan ajar ini akan menjadikan beban baru jika tidak dipikirkan dengan matang.