Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menunda-nunda akan Membentuk Kepribadian Negatif

28 Mei 2021   16:47 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menunda-nunda adalah sebuah kebiasaan yang tanpa Kita sadari akan membawa kerugian besar dalam Hidup. Kebiasaan ini seringkali membawa efek negatif yang secara jangka panjang akan membentuk sebuah kepribadian

Menunda untuk mengerjakan sesuatu terlihat biasa saja. Bahkan, bagi sebagian orang ini dianggap lumrah. Ternyata, hal ini akan membentuk sebuah 'mindset' dalam otak sehingga sangat merugikan nantinya.

Contoh kecil, menumpuk pakaian, menunda membersihkan rumah atau menunggu waktu yang tepat untuk mengerjakan sesuatu akan membentuk pola didalam otak sehingga menjadi sebuah 'software'. Akhirnya, perlahan pola ini akan terekam di otak bawah sadar.

Seiring waktu, kebiasaan menunda akan menimbulkan efek negatif. Pekerjaan akan terlihat banyak karena dikerjakan sekaligus, sehingga rasa malas akan muncul dan akhirnya  pekerjaan akan terlihat sulit untuk diselesaikan.

Secara jangka panjang otak akan menjadikan sifat menunda sebagai sebuah kebiasaan yang akan sangat sulit dirubah. Ini menjadi alasan kenapa orang yang sering menunda-nunda akan kewalahan saat mengerjakan hal yang sebenarnya simpel. 

Kebiasaan menunda akan menjadikan hidup tidak teratur dan condong kurang disiplin. Jika tidak dirubah maka akan menjadi sebuah kepribadian yang akan diwarisi kepada anak. Kepribadian orang yang sering menunda akan sulit menyelesaikan sebuah pekerjaan Karena kurangnya kemampuan mengatur waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun