Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Melatih Manajemen Uang kepada Anak Sejak Usia Dini

28 September 2019   13:10 Diperbarui: 28 September 2019   14:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Cara orangtua membesarkan anak meninggalkan rekam jejak di memori anak

Orangtua adalah sumber ilmu pertama bagi anak. Apapun yang dilihat anak akan menjadi pelajaran berharga ketika anak dewasa. Penting bagi orangtua untuk memperlihatkan contoh yang baik bagi anak agar rekam jejak di memori mereka kelak menjadi "survival assets" atau aset untuk bertahan hidup. 

Berbicara masalah manajemen uang erat kaitannya dengan pola asuh orangtua. Anak-anak yang terbiasa menerima uang tanpa "pesan" akan menjadi pribadi yang diperbudak oleh uang. Pesan yang saya maksud disini adalah manajemen. Saya sering sekali melihat orangtua yang sekedar memberi uang kepada anak tanpa menitipkan sebuah pesan. 

Sebagian besar anak yang hidup dikeluarga mampu dapat memperoleh uang dengan mudah tanpa adanya sebuah pesan. Bahkan di keluarga kurang mampu pun anak-anak terbiasa menerima uang jajan sebagai bekal sekolah. Tidak ada yang salah dengan pemberian uang kepada anak selama diberikan dengan sebuah "pesan"

Saat anak terbiasa menerima uang dari orangtua tanpa pesan pada hakikatnya mereka secara tak sadar akan menjadi budak uang. Pada akhirnya orangtua akan kewalahan saat tidak memiliki uang sementara anak tetap menuntut haknya. 

Konsep pemberian jajan pada anak jika dilakukan dengan benar akan mengajarkan mereka ilmu manajemen uang dari kecil. Kesalahan yang terjadi pada orangtua adalah tidak adanya "planning" dan "target" untuk mengajari anak cara mengatur uang. Sebagai contoh, banyak orangtua yang sekedar memberikan jajan setiap hari kepada anak dengan jumlah yang terkadang berbeda-beda tanpa diawali sebuah perencanaan dan target. 

Manakala anak kehabisan uang, ia akan datang meminta lagi kepada orangtua. Pola yang sama akan terus berulang bertahan-tahun, sehingga anak terbiasa menjadi "konsumen uang" dan orangtua sebagai "produsen uang". 

Sulit dibayangkan ketika anak sudah merekam pola menerima maka mereka akan mulai kecanduan untuk meminta. Seharusnya orangtua mengatur "budget" untuk anak dengan jumlah yang sama setiap bulan. Misalkan jika anak memperoleh uang sehari 5000 maka perbulan berjumlah 100.000 (dengan asumsi 5 x perminggu). 

Orangtua perlu menitip pesan kepada anak saat memberikan uang. Katakan kepada anak bahwa yang yang akan diberikan ada batasan dengan jumlah tertentu. Jadi anak tahu bahwa mereka punya "limit" dalam menggunakan uang. Berikan mereka sebuah buku catatan agar mereka bisa mencatat seberapa besar uang yang telah dihabiskan, kemudian orangtua bisa mengecek setiap minggu agar tahu sejauh mana anak sudah menghabiskan uang. Ajak mereka diskusi dan ajari mereka cara menggunakan uang dengan bijak. 

Saat anak menerima uang berbungkus pesan, ia akan lebih bijak dalam menggunakan uang. Tanpa sadar ilmu manajemen uang akan tertanam di enak mereka sehingga menjadi sebuah "mindset".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun