Mohon tunggu...
Masya Putri Basalmah
Masya Putri Basalmah Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Seorang Mahasiswi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Foodie

POPCONE: Camilan Unik Anti-Mainstream Karya Mahasiswa UNJ

5 Mei 2025   14:41 Diperbarui: 5 Mei 2025   14:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ditulis oleh: Masya Putri Basalmah, Mahasiswa Bisnis Digital, Universitas Negeri Jakarta

Siapa bilang camilan nggak bisa keren sekaligus peduli lingkungan?


POPCONE hadir untuk membuktikannya. Dibuat oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, POPCONE bukan cuma camilan biasa. Ini adalah inovasi street food kekinian yang disajikan dalam cone bisa dimakan---praktis, enak, dan 100% tanpa plastik sekali pakai.

Berawal dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) tahun 2023, POPCONE diciptakan dengan ide sederhana: bikin makanan ringan yang beda dari yang lain. Lalu lahirlah waffle cone yang diisi aneka topping seperti ayam mentai, salad, atau mie goreng, mirip popcorn tapi disajikan dalam bentuk cone es krim. Hasilnya? Eye-catching, praktis, dan bikin penasaran!

Konsep ini ternyata langsung disambut hangat. Saat dijual di event kampus, POPCONE ludes dalam hitungan jam. Bahkan ketika nggak buka booth pun, banyak yang DM nanya kapan jualan lagi. Gokil!

Ramah Lingkungan, Bukan Sekadar Gimmick

POPCONE nggak cuma jual rasa atau bentuk yang unik. Mereka punya misi: mengurangi sampah plastik dari kemasan makanan. Semua produk dikemas dalam cone waffle yang bisa langsung dimakan, jadi nggak ada bungkus yang dibuang. Makan enak, nggak ninggalin sampah. Keren, kan?

Selain itu, POPCONE juga terlibat dalam aksi bersih-bersih setelah event. Mereka biasa bikin "operasi semut" bareng pengunjung supaya lokasi tetap bersih. Ini bukan cuma dagang, tapi juga edukasi gaya hidup.

POPCONE berjalan tanpa tempat tetap. Semua produksi dilakukan gotong royong pakai alat yang dimiliki bersama. Modalnya didapat dari hibah kampus, dan keuntungannya dibagi adil antaranggota. Strategi jualan? Full digital! Lewat Instagram, video pendek, dan strategi mulut ke mulut yang jitu.

Meski masih kecil, mereka sudah mengatur keuangan, bikin proyeksi untung rugi, dan bahkan menghitung break-even point. Versi singkatnya: POPCONE baru untung kalau bisa jual 50 porsi per hari selama 18 bulan. Tapi timnya optimis karena tren makanan unik seperti ini sedang naik daun.

Tantangan? Banyak. Tapi Nggak Jadi Halangan.

Satu tantangan besar mereka adalah legalitas merek. Nama "Popcone" ternyata mirip dengan brand lain, jadi proses HAKI mereka sempat tertunda. Selain itu, mereka juga belum punya kemasan untuk dibawa pulang karena tetap ingin menghindari plastik. Tapi semua ini bukan alasan buat berhenti.

Saat ini mereka sedang menjajaki kerjasama dengan vendor lokal buat cone, ayam, dan bahan baku lainnya. Harapannya? Punya dapur produksi sendiri dan bisa buka gerai tetap di sekitar kampus.

POPCONE bukan sekadar bisnis makanan. Ini adalah karya anak muda yang peduli lingkungan, tahu tren pasar, dan punya semangat wirausaha sejati. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menciptakan produk yang unik, laku, dan berdampak positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun